Selasa, 12 Februari 2019

CP I GKPS Resort Sidikalang

Text Box: LAPORAN COLLEGIUM PASTORAL  1
DI GKPS RESORT SIDIKALANG, KOTA SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH:
CHYNTYA YOLANDA SARAGIH
NIM: 15.01.1229
 
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA ABDI SABDA
JURUSAN THEOLOGIA
MEDAN
2018


LAPORAN Collagium Pastoral (CP) 1
30 Mei - 12 Agustus 2018
GKPS Resort Sidikalang, Jalan Hasoman
I.                   Kata Pengantar
Segala Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Jesus Kristus Raja Gereja, atas segala berkat dan perlindungannya sehingga penulis dapat melakukan praktek dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Puji Syukur juga oleh karena lawatan kasih-Nya masih tetap disertai dan diberikan kekuatan hingga penulis dapat menuliskan laporan hasil praktek Collegium Pastoral (CP) I Pelayanan yang diberikan oleh Pimpinan Pusat GKPS bekerja sama dengan STT Abdi Sabda Medan ke GKPS Resort Sidikalang. Dalam laporan ini banyak hal yang akan penulis utarakan terutama dalam bentuk pelayanan yang dilakukan oleh penulis yang dimulai pada tanggal 30 Mei sampai dengan 12 Agustus 2018. Akan tetapi saya percaya dan yakin bahwa TUHAN selalu mengajari dan membimbing saya selama CP 1 berlangsung, itu semua karena campur tangan Tuhan yang senantiasa bekerja didalam kehidupan saya.
Hal ini juga tidak terlepas dari motivasi dan dukungan orang-orang yang saya kasihi dan mengasihi saya, yang senantiasa selalu ada disaat saya merasa jenuh, disaat saya bosan dan disaat saya putus asa. Mereka sabar dan mengerti keadaan saya selama melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I. Terkhusus buat Ibu saya yang selalu saya banggakan dan saya kasihi serta kakak dan adik saya yang selalu menanya kabar dan keadaan saya dan sekaligus pemberi semangat kepada saya dan juga buat Keluarga saya Trimakasih buat dukungan dan doa kalian semua.
Saya sebagai mahasiswa yang melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Yayasan STT Abdi Sabda Medan yang senantiasa telah membuat Program Collegium Pastoral (CP) bagi Mahasiswa/i Teologia yang selama masa melaksanakan Perkuliahan di STT Abdi Sabda Medan.
2.      Kantor Pusat GKPS yang telah memberi kesempatan serta menetapkan saya untuk melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I di salah satu GKPS di Indonesia.
3.      Ketua STT Abdi Sabda Medan Pdt. Jon Renis Saragih, M.Th, kepada Dr. Erick Johnson Barus selaku ketua Prodi Teologi STT Abdi sabda Medan dan seluruh dosen dan staff dan pegawai STT Abdi Sabda Medan yang selalu memberikan sesuatu yang dibutuhkan didalam masa perkuliahan mahasiswa/i di STT Abdi Sabda Medan.
4.      Saya sebagai mahasiswa yang melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing saya yaitu Pdt. Marhasil Hutasoit M.Th yang dengan semangatnya memberi saya motivasi dan dukungan serta arahan yang membangun kepada saya. Sehingga saya mampu untuk menjalani dan menyelesaikan masa-masa Collegium Pastoral (CP) I saya dengan baik.
5.      Saya juga mengucapkan terimakasih Pdt. Maruli Tuah Sinaga, S. Si-Teol selaku Pendeta yang menjadi Pembimbing Lapangan saya selama melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I di GKPS Resort Sidikalang yang senantiasa memberi semangat, nasehat dan kritikan serta arahan yang baik ketika saya melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I di GKPS Resort Sidikalang. Dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada
6.      Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Majelis Jemaat, Jemaat dan Sintua, Syamas terkhusus yang sering saya layani selama saya melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I yakni di GKPS Sidikalang, GKPS Sidikalang II, GKPS Bongkaras, GKPS Tanjung Beringin selama melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I, semoga pelayanan saya selama ini mampu menghasilkan buah perbuatan di tengah-tengah jemaat yang saya layani, baik itu di kategori Sermon, Sekolah Minggu, Lansia, Seksi Wanita, Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan), Marguru Malua. Tuhan boleh mencukupkan dan memberkati seluruh kehidupan kita semua.
Demikianlah kata Pengantar ini saya buat, semoga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin di lain waktu dan kesempatan, ada pun kesalahan saya baik secara pengetikan dan bahasa yang saya ucapkan yang kurang berkenan saya minta maaf, karena bagi saya “Orang yang Sukses adalah Orang yang mau di kritik dan menjadikan Kritikan itu sebagai makanan sehat yang membantu pertumbuhan seseorang untuk tumbuh menjadi lebih baik lagi”.





                                                                                                            Chyntya Yolanda Saragih

II.                Data Pribadi dan Tempat CP
Nama                                       : Chyntya Yolanda Saragih
NIM                                        : 15.01.1229
Tempat Pelaksanaan CP I       : GKPS Resort Sidikalang
Pembimbing Lapangan           : Pdt. Maruli Tuah Sinaga, S. Si-Teol
Dosen Pembimbing                 : Pdt. Marhasil Hutasoit, M. Th
III.             Data Pelaksanaan
Tempat : Resort Sidikalang yang terdiri dari empat Gereja
-          GKPS Sidikalang
-          GKPS Sidikalang II
-          GKPS Tanjung Beringin
-          GKPS Bongkaras
Gambaran GKPS Resort Sidikalang
3.1. Sejarah singkat berdirinya GKPS Sidikalang
Pada bulan Januari 1963, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menugaskan Bapa Raja Kuta Julius Girsang, PNS pada Dinas Sosial di Medan pindah tugas menjadi Kepala Dinas Sosial di Kabupaten Dairi. Setelah beberapa bulan tugas di Sidikalang Bapak Raja Kuta Julius Girsang bertemu dengan saudara-saudaranya yang bertempat tinggal di daerah Sidikalang, Antara lain : Bapak Malekan Girsang (Pa Ulak Kuta), Bapak Ermas Girsang (Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Dairi), Bapak Nongat Girsang (Parsedan), Bapak Firman Hendrikus Purba (PNS Lembaga Pemasyarakatan), Bapak Berman Sipayung (Bupati Kaliling), Bapak Rumangkat Saragih Manihuruk (Toko Sinar Mulia), Bapak Dongan Purba (Parpupuk) dan Bapak S. C. Purba (Guru SMP) dan Jomita Girsang (Tukang Jahit, Hutaraja0, St. S.M. Girsang.
Tiada hari tanapa komunikasi dan tiada hari tanpa cita-cita untuk kemajuan Etnis Simalungun, itulah tekad yang membara di hati dan fikiran mereka, walaupun mereka setiap harinya sibuk oleh tugas dan profesi masing-masing. Raja Kuta Julius Girsang dan Bapak Ermaas Girsang hampir setiap hari datang ke Huta Gambir, bertemu dengan saudara-saudaranya sekaligus mengikuti latihan Gonrang Simalungun. Ahap Simalungun mereka terus berbicara dan mulai awal tahun 1964, tokoh-tokoh Simalungun tersebut berkumpul dengan satu tekad bahwa GKPS harus berdiri di Sidikalang.
Tekad yang indah ini disampaikan kepada beberapa orang Simalungun disekitar Huta Gambir, Kampung Karo, Huta Raja, Jumasianak, Berampu, kalang Baru, Kalang Simbara dan Sekitar Kota dan semuanya menyambut dengan baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, tokohtokoh Simalungun diatas mengadakan Rapat/ Partonggoan pertama dirumah Bapak Berman Sipayung (Bupati Kaliling) dan yang hadir mengikuti Rapat/ Partonggoan I ialah Bp. R. K. Y. Girsang, Bp. Malekan Girsang, Bp. Nongat Girsang, Bp. Ermas Girsang, Bp. Firman Hendrikus Purba, Bp. Rumangkat Saragih Manihuruk, Bp. Dongan Purba, Bp. I. Simanjorang, Bp. Berman Sipayung. Dan didalam Rapat/ Partonggoan I tersebut diambil suatu kesimpulan bahwa :
-          Partonggoan Simalungun sebagai cikal bakal pendirian GKPS harus berjalan terus.
-          GKPS harus berdiri di Sidikalang.
Untuk tidak mengganggu aktivitas di siang hari, maka partonggoan dilaksanakan pada malam hari, dalam waktu satu kali dalam dua minggu. Walaupun jarak rumah masing-masing anggota + 4 Km dan semuanya berjalan kaki, hal itu bukan menjadi penghalang untuk menghadiri acara Partonggoan dan juga masih memakai lampu teplok dan petromak. 
Setelah partonggoan kerumah-rumah berjalan beberapa kali, keinginan untuk mengadakan kebaktian inggu semakin besar dan atas Musyawarah Mufakat, pihak Rumangkat Manihuruk (Sinar Mulia) meminjam pakaikan 1 Unit Rumah (Kandang Motor) yang ditempati oleh Keluarga Nongat Girsang dijalan Batu Kapur sebagai sarana tempat ibadah (Marminggu Sementara) dan inilah yang dinamakan “Gereja BETLEHEM GKPS Sidikalang” ini ini dimulai pada tanggal 8 November 1964 dengan Jumlah Anggota 18 kk dan St. Eramas Girsang sebagai Pengantar Jemaatnya. Dan peribadahan secara bergilir/ bergantian dibawakan oleh Tokoh Simalungun tersebut dan berdirinya GKPS Sidikalang ini mendapat sambutan yang sangat baik dari Pimpinan Pusat GKPS, sehingga pemimpin Pusat GKPS mengutus Pdt. H. M. Girsang yang pada saat itu Pendeta GKPS Resort Sipituhuta, dan merangkap ke GKPS Persiapan Sidikalang.
Dengan semangat yang tinggi pada saat suasana Natal pada tahun 1964, Bapak R. K. Y. Girsang pulang ke Medan dan Bapak Ermas Purba kembali ke Siantar Karena keluarga mereka masih berada disana sehingga yang membawa acara kebaktian tidak ada, sementara warga jemaat sudah banyak yang hadir. Ternyata belum ada yang mau berkhotbah (marambilan) dan bukan suatu hal yang kemungkinan tapi karna Tuhan menunjukkan jalan ketepatan lewat seorang sintua HKBP yakni Bapak Sintua R. M. Girsang (orang tua dari pendeta Sahala Girsang) naik sepeda mau pergi ke gereja, lalu Bapak Malekan Girsang menghentikannya dan langsung menyerahi tugas gereja yaitu untuk membawa kebaktian natal dan Tahun Baru digereja tersebut. Setelah terjadi dialog, akhirnya Bapak R. M. Girsang bersedia, sehingga ia mangatakan “aku akan permisi dulu memberitahu pada rekan sekerja dan mengantarkan buku-buku jemaat di gereja dimana aku pelayanan”. Dan tidak berapa lama kemudia bapak Girsang itu datang, dan semenjak momen tersebut dia menyerahkan semua yang berhubungan dengan keuangan karena dia menjabat kasbestur ditempat pelayanan HKBP Sidikalang.
Pada hari Minggu tanggal 14 Maret 1965, GKPS Jemaat Persiapan Sidikalang diresmikan dilokasi Gereja Betlehem di Jalan Batu Kapur oleh : Pimpinan Pusat GKPS yaitu Ephorus Pdt. Lesman Purba bersama Pdt. H. M. Girsang sebagai Pendeta Resort Sipituhuta. Pada tanggal 20 Juni 1965 mengadakan Sakramen Pandidion yang pertama kepada 4 orang dan HBN satu kali oleh Pendeta H. M. Girsang. Acara kebaktian berjalan lancer dan kidung jemaat berbahasa Simalungun dikumandangkan.
Waktu terus berjalan, setelah beberapa bulan atas hasil musyawarah dan dengan kerja sama yang baik ditengah-tengah persekutuan maka timbul satu kesepakatan oleh para tokoh-tokoh Simalungun tersebut untuk mengusahakan sebidang tanah yang akan menjadi Lokasi Gereja GKPS. Dengan susah payah akhirnya tanah sebidang dengan luas 30 × 60 meter, dinding tepas, lantai tanah dan kursi bambo, dan setelah Pembangunan Gereja Darurat selesai maka acara kebaktian Minggu dipindahkan dari Gereja Betlehem ke Gereja Darurat di Jalan Hasoman Sekarang. Walaupun dalam keadaan darurat namun semangat untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan tidak pernah surut dan pudar.
Kesatuan yang terus menerus dan kerja sama yang baik untuk menimbun tanah, maratakan bahkan membangun gereja yang lebih besar lagi. Ternyata ekonomi jemaat yang sudah semakin mapan dan tetap memberi hati ke gereja sehingga gereja dibangun kembali dan itulah gereja sekarang. Dan gereja lama dipergunakan untuk acara-acara penting (seperti pesta pernikahan, perayaan, dan lain sebagainya) atau disebut dengan Sopo Godang GKPS Sidikalang. Dan untuk meningkatkan sentuhan pelayanan ditengah-tengah Jemaat, pada tahun 1968 atas permintaan Majelis Jemaat, Pimpinan Pusat GKPS meresmikan Resort Sidikalang dan menempatkan Pdt. J. K. Purba, S. Th menjadi pendeta I di GKPS Sidikalang. Dan seiring berjalannya waktu, pada tahun 1971 dimulailah pembangunan Rumah Resort dengan ketua Pembangunan Dr. N. Purba dan selesai pada tahun 1971 dan diresmikan oleh pimpinan Pusat GKPS.
Hingga pada akhirnya GKPS Sidikalang menjadi sebuah Resort karena banyak Jemaat yang bertempat tinggal cukup jauh dari Sidikalang maka dibentuklah Gereja-gereja sebagai pagaran dari GKPS Sidikalang yaitu GKPS Tanjung Beringin berdiri tanggal 2 Agustus 1970, GKPS Bongkaras didirikan pada tanggal 14 November 1993, dan GKPS Sidikalang II berdiri tanggal 25 Mei 2003.
3.2. Pelayanan kebaktian
1.      Kebaktian Umum ibadah minggu
2.      Kebaktian Perkumpulan Rumah Tangga (Partonggoan)
3.      Kebaktian Sekolah Minggu
4.      Kebaktian seksi-seksi kategorial
Tabel Kegiatan Selama Collagium Pastoral I di GKPS Resort Sidikalang
NO
Tanggal Kegiatan
Nama Kegiatan
Tempat Kegiatan
1.       
30 Mei 2018
Perkenalan dengan Majelis Jemaat GKPS Sidikalang

Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
Menjadi MC (Sibasa Doding) dan Doa Pembuka dalam Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
2.       
31 Mei 2018
Menjadi MC (Sibasa Doding) di PA Seksi Wanita GKPS Sidikalang sekaligus perkenalan dengan Seksi Wanita
GKPS Sidikalang
3.       
2 Juni 2018
Rapat bersama Pengurus Guru Sekolah Minggu Resort Sidikalang
Sopo Godang GKPS Sidikalang
4.       
3 Juni 2018
Perkenalan di GKPS Tanjung Beringin
GKPS Tanjung Beringin
MC ibadah Minggu (Sibasa Doding) di GKPS Tanjung Beringin
Membawakan Sermon di GKPS Tanjung Beringin
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan)   Sektor 4 GKPS Sidikalang dengan bahannya Roma 3:21-26 dan Temanya “Allah Maha Kuasa, penolong dan Sumber Keselamatan” (Naibata Namapansing, Sipangurupi janah Sipaluah)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
5.       
4 Juni 2018
Sermon bersama dengan Fulltimer GKPS Distrik 3 Wiayah I
Di Tongging
6.       
5 Juni 2018
Khotbah di Kebaktian Lansia (Inang Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 22:1-14 dengan Temanya “Undangan Perjamuan dari Allah” (Limbaga Pasal Pesta Perjamuan humbani Naibata)
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan Nats: Roma 3:21-26 dan Temanya “Allah Maha Kuasa, penolong dan Sumber Keselamatan” (Naibata Namapansing, Sipangurupi janah Sipaluah)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
7.       
6 Juni 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
8.       
7 Juni 2018
Menjadi MC (Sibasa Doding) di kebaktian Martumpol di GKPS Bongkaras
GKPS Bongkaras


Menjadi MC (Sibasa Doding) di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang II
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
9.       
9 Juni 2018
Mengajar Parguru Angkat Sidi di GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
10.   
10 Juni 2018
Khotbah di kebaktian lapangan Sekolah Minggu Se-Resort Sidikalang dengan Nats: Amsal 2:1-6 dengan Tema “Anak Yang Takut akan Tuhan”
Taman Wisata Iman Sitinjo
Menjadi MC (Sibasa Doding) di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
11.   
11 Juni 2018
Kebaktian Lapangan Lansia (Inang Naomi) GKPS Sidikalang
Pondok Santai Sidikalang
PA Wanita di GKPS Sidikalang II dengan Nats : Mazmur 118:1-9 dan Temanya “Tuhan Maha Baik” (Pardear Layak do Naibata).
GKPS Sidikalang II
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
12.   
13 Juni 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
13.   
14 Juni 2018
Kebaktian Perkumpulan (Partumpuan) Seksi Wanita GKPS Sidikalang dengan Nats : Mazmur 118:1-9 dan Temanya “Tuhan Maha Baik” (Pardear Layak do Naibata)
GKPS Sidikalang
14.   
15 Juni 2018
Liturgis (Paragenda) di acara kebaktian Martumpol Anak dari Jemaat GKPS Sidikalang Sektor 3
GKPS Sidikalang
15.   
17 Juni 2018
Khotbah di ibadah umum GKPS Tanjung Beringin dengan Nats: 2 Petrus 3:1-13 dan Temanya  “Menantikan Kedatangan Tuhan” (Tagam Paimahon Panroh-Ni)
GKPS Tanjung Beringin
16.   
18 Juni 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
17.   
19 Juni 2018

Menghadiri Undangan Pernikahan Putri dari Pimpinan Majelis Jemaat (Porhanger) GKPS Bongkaras
Bongkaras
Mengunjungi jemaat yang sedang sakit bersama pengurus Resort GKPS Sidikalang  yaitu (Wakil ketua Resort St. HR. Lingga) dan Jemaat GKPS Sidikalang II (Bapak Sinaga)
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
18.   
20 Juni 2018
Menjadi MC (Sibasa Doding) di Kebaktian Pemberkatan Pernikahan (Pamasu-masuon) anggota jemaat GKPS Sidikalang yaitu Sektor 3
GKPS Sidikalang
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
Mengunjungi Orang Sakit Jemaat GKPS Sidikalang yaitu Pimpinan Majelis Jemaat (Porhanger St. Dohar Purba) dan Bendahara Jemaat (St. HR. Lingga)
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
19.   
21 Juni 2018
Kebaktian (Partumpuan) Wanita GKPS Sidikalang dengan Nats : 1 Raja-raja 17:7-16 dan Temanya “Dicukupkan” (Sungkup Do)
GKPS Sidikalang
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang II dengan Nats : Kolose 1:15-23 dan Temanya “Tuhan Berkuasa atas Segala Ciptaan-Nya” (Markuasa Do Naibata bani Haganup Tinompa-Ni)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
20.   
22 Juni 2018
Rapat Pembentukan Panitia Jubileum (Olob-olob) 115 tahun Injil di Simalungun untuk Jemaat
Resort Sidikalang
GKPS Sidikalang II
21.   
24 Juni 2018
Khotbah di ibadah umum GKPS Sidikalang (Pagi “bahasa Indonesia” dan Siang “bahasa Simalungun”) dengan Nats: Mazmur 104:19-30 dan Temanya “Tuhan Berkuasa atas Segala Ciptaan-Nya” (Markuasa do Naibata Bani Haganup Tinompa-Ni)
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang dengan Nats: Mazmur 148:1-6 dan Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan Na Madear Hubani sagala na Tinompa)
Di Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
22.   
25 Juni 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
23.   
26 Juni 2018
Partumpuan Lansia (Inang Naomi) GKPS Sidikalang dengan Nats : Yohanes 1:35-42 dan Temanya “Mengikut Yesus” (Mandihuthon Naibata)
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan Nats: Mazmur 148:1-6 dan Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan Na Madear Hubani Sagala na Tinompa)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
24.   
27 Juni 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
25.   
28 Juni 2018
Pembinaan Majelis Jemaat GKPS Se-Resort Sidikalang
GKPS SIdikalang
26.   
1 Juli 2018
Khotbah di acara Meninggal Sektor 3 (Oppung Berliando Purba) GKPS Sidikalang dengan Nats: Markus 16:14-20 dan Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan Na Madear Hubani sagala na Tinompa)
Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
Khotbah di ibadah umum GKPS Sidikalang II dengan Nats: Markus 16:14-20 dan Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan Na Madear Hubani sagala na Tinompa).
GKPS Sidikalang II
PA Wanita GKPS Sidikalang II dengan Nats : Kejadian 17:15-22 dan Temanya “Mujizat Itu Nyata” (Lang adong na lang Mungkin bani Naibata)
Latihan Sekolah Minggu Resort Sidikalang untuk Jambore Sekolah Minggu
Balai Bolon GKPS Sidikalang
27.   
2 Juli 2018
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara Penguburan jemaat sektor 3 GKPS Sidikalang (Op. Berliando Purba)

Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara meninggalnya jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
28.   
3 Juli 2018
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) sektor 1 GKPS Sidikalang dengan Nats: Matius 6:19-24 dan Temanya “Memuliakan Nama Tuhan dengan Kepunyaan kita” (Pasangapkon Naibata Marhitei Sinadonganta)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
29.   
4 Juli 2018
Khotbah pembuka di acara hari penguburan (Paradaton) jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik) dengan Nats: Roma 14:7-8 dan Temanya “Kita Hidup Bukan Untuk Diri Kita Sendiri”
Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
Doa Penutup setelah makan siang di acara hari penguburan (Paradaton) jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara Penguburan jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
Sermon di GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
30.   
5 Juli 2018
Latihan Sekolah Minggu GKPS Se-Resort Sidikalang untuk Jambore Sekolah Minggu
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang II dengan Nats: Matius 6:19-24 dan Temanya “Memuliakan Nama Tuhan dengan Kepunyaan kita” (Pasangapkon Naibata Marhitei Sinadonganta)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
Mengunjungi Orang Sakit yaitu orangtua dari Jemaat GKPS Sidikalang II
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
31.   
6 Juli – 8 Juli 2018
Jambore Sekolah Minggu Wilayah I Distrik I, II, III, dan IX
GKPS Sarimatondang
32.   
9 Juli 2018
PA Wanita GKPS Sidikalang II dengan Nats : Mazmur 5:1-13 dan Temanya “Doa Pagi Hari” (Tonggo bani Sogod ni Ari)
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
33.   
10 Juli 2018
Khotbah di Kebaktian (Partumpuan) Lansia (Inang Naomi) GKPS Sidikalang dengan Nats : Yohanes 1:35-42 dan Temanya “Roti Hidup” (Ruti Hagoluhan)
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) di Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan bahannya Kejadian 18:1-10 dan Temanya “Melayani dengan Sungguh-sungguh dan Melakukan yang Baik” (Ringgas Mangidangi janah Mambahen na Dear)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
34.   
11 Juli 2018
Sermon Majelis jemaaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
35.   
12 Juli 2018
Pertemuan CP dengan dosen Pembimbing Pdt. Marhasil Hutasoit, M. Th
Kantor Daerah Paereses HKI Panji Bako dan Café Poda
36.   
13 Juli 2018
Gereja di HKBP Sidikalang II (acara Nikahnya Putri dari Praeses Distrik VIII)
HKBP Sidikalang II
37.   
15 Juli 2018
Khotbah di Sekolah Minggu GKPS Sidikalang
GKPS Sidikalang
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) di Sektor 2 GKPS Sidikalang
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
38.   
16 Juli 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
39.   
18 Juli 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
GKPS Sidikalang
40.   
19 Juli 2018
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang II dengan Nats: Kolose 4:1-6 dengan Temanya “Pambobai Na Bulus Uhur”
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
41.   
21 Juli 2018
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara Martumpol anak jemaat di GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
Mangajar Parguru Angkat Sidi di GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
42.   
22 Juli 2018
Khotbah di ibadah umum GKPS Bongkaras dengan bahannya 1 Raja-raja 21:1-16 dan Temanya “Pambobai Na Bulus Maruhur” sekaligus Permisi (Martading hata)
GKPS Bongkaras
43.   
23 Juli 2018
PA Wanita di GKPS Sidikalang II dengan Nats : Efesus 4:17-27 dan Temanya “Lahir Baru di dalam Kristus” (Jolma Na Baru Ibagas Kristus)
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
44.   
24 Juli 2018
Khotbah Kebaktian (Partumpuan) Lansia (Inang Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 7:21-27 dan Temanya “Tuhan Memberikan Yang Terbaik” (Naibata Mambere Sidearan)
GKPS Sidikalang
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang dengan Nats : 2 Raja-raja 2:6-18 dan Temanya “Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh” (Pongkut Mangirikkon Jesus)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
45.   
25 Juli 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
46.   
26 Juli 2018
Kebaktian (Partumpuan) Wanita GKPS Sidikalang dengan Nats : Efesus 4:17-27 dan Temanya “Lahir Baru di dalam Kristus” (Jolma Na Baru Ibagas Kristus)
GKPS Sidikalang
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor I GKPS Sidikalang II dengan Nats : 2 Raja-raja 2:6-18 dan Temanya “Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh” (Pongkut Mangirikkon Jesus)
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
47.   
29 Juli 2018
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Sidikalang II dengan Nats : Matius 16:24-28 dan Temanya “Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh” (Pongkut Mangirikkon Jesus) sekaligus Permisi (Martading hata)
GKPS Sidikalang II
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 4 di GKPS Sidikalang dengan Nats :  Galatia 5:13-15 dan Temanya “Anugerah Tuhan yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
48.   
30 Juli 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
49.   
31 Juli 2018
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 5 di GKPS Sidikalang dengan Nats : Galatia 5:13-15 dan Temanya “Anugerah Tuhan yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
50.   
1 Agustus 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
51.   
2 Agustus 2018
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 di GKPS Sidikalang II dengan Nats :  Galatia 5:13-15 dan Temanya “Anugerah Tuhan yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
52.   
4 Agustus 2018
Melayat meninggalnya orangtua dari Pdt. Maruli Tuah Sinaga, S. Si-Teol (Pendeta Resort Sidikalang)
Rumah duka di Pematang Siantar
Mengajar Marguru Malua GKPS SIdikalang I
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
Melatih anak Sekolah Minggu GKPS Sidikalang menari (manortor sombah Simalungun) untuk acara olob-olob GKPS Resort Sidikalang.
Rumah Pendeta Resort Sidikalang
53.   
5 Agustus 2018
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Tanjung Beringin dengan Nats : Keluaran 13:11-16 dan Temanya “Kuasa Tuhan untuk memberikan Keselamatan” (Kuasani Naibata na Paluahkon) sekaligus Permisi/ kata-kata perpisahan dengan jemaat (Martading hata)
GKPS Tanjung Beringin
Melatih anak Sekolah Minggu GKPS Sidikalang menari (manortor sombah Simalungun) untuk acara olob-olob GKPS Resort Sidikalang
Rumah Pendeta Resort Sidikalang
54.   
6 Agustus 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang II
GKPS Sidikalang II
55.   
7 Agustus 2018
Khotbah Kebaktian (Partumpuan) Lansia (Inang Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 21:28-32 dan Temanya “Melakukan Kehendak Tuhan”
GKPS Sidikalang
56.   
8 Agustus 2018
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
57.   
11 Agustus 2018
Mangajar Parguru Angkat Sidi di GKPS Sidikalang
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
58.   
12 Agustus 2018
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Sidikalang dengan Nats : Kolose 3:12-14 dan Temanya “Kasih sebagai yang pengikat untuk menyatukan” (Holong na Gabe Panrahut na Pasadahon) sekaligus Permisi/ kata-kata perpisahan dengan jemaat (Martading hata)
GKPS Sidikalang
Rapat Evaluasi pelayanan majelis Jemaat beserta ketua-ketua seksi GKPS Sidikalang selama satu semester

Lampiran bahan Sermon :
1.      Evangelium Minggu, 10 Juni 2018
Teks                : Jesaya 41:14-20
Tema Minggu : Naibata Namapansing, Sipangurupi janah Sipaluah
Doding            : Hal. 303:1+3
Parlobeini
Kitab Yesaya on aima salah sada humbani Padan Na Basaia. Yesaya on aima goranni sahalak Nabi na banggal na manggoluh i Yerusalem bani abad pawaluhkon sebelum Masehi. Na ija goran Yesaya on ibuat humbani Bahasa Ibrani : Yeshayahu na artini “Penyelamatan Yahweh”. Bani konteks Jesaya 41 on aima panorang bangsa Israel sanggah tarbuang i Babel. Pambuangan Babel mambahen bangsa ai gabe pribadi na galek, mudah putus asa, prustasi, goyah bani haporsayaonni, manggoluh tanpa arah pakon tujuan na jelas, anjaha lang porsaya be bani Naibata sitompa sidea. Sebagai bangsa na pinilih domma gagal sidea i lobeini Naibata, tapi kegagalanni bangsa on lang mambahen gagal rencanani Naibata na mambahen sidea gabe bangsa na banggal.
Hatorangan Teks
Ayat 14, bani ayat on adong hata “ulang ho mabiar”, marulak-ulak do isobut Naibata bani teks on bahkan bani ayat sebelumni na gabe suatu pernyataan bahasa Naibata manjamin goluhni bangsani ai agepe ibagas habuangan-parjabolonon sidea. Sebagai bangsa na tarbuang, ipausih do sidea songon goya (LAI : Hai si ulat Israel) pakon hulanan na etek-etek. Na ija goya ijon patuduhkon bangsa Israel bahasa lang memiliki senjata aha pe laho mempertahankon hagoluhanni, ija na gabe ciri-cirini aima hagalekon, lang margogoh, etek, lumat anjaha marianan bani posisi sirendahan na gabe bangsa na tarbuang, na ija aha pe lang boi be tarbahen sidea ampa maningon adong do na mangurupi/ marholongni uhur ase boi manggoluh sidea. Artini, pitah sada mando paimaonni sidea aima idop uhur pakon holong atei ni Naibata na mambere haluahon bani sidea. Naibata na berperan sebagai aktor ibagas horja haluahon in tontu mangkasiholkon sada pemahaman bahasani haluahon pakon pangurupion-Ni ai maningon marhataridahan do ai marhitei na manggoluh bangsa in ibagas hapansingon. Artini adong efek humbani haluahon marhitei na marubah ma cara goluhni sidea. Manggoluh ma bani aturanni na palauahkon, manggoluhma bani harosuhni na mangurupi, seng manggoluh bani harosuhni na ipaluah, artini ketaatan janah kesetiaan ibagas na mangasihi na paluahkon ampa napagoluhkon in.
Ayat 15-16, Naibata berinisiatif mamberehon janah memperlengkapi gogoh ampa kuasa bani bangsa na iurupi-Ni ai. Bani ayat on isobut Naibata mambere gogoh bani bangsaNi laho manropukkon musuh ase gabe lapa-lapa anjaha mangerap sidea, dob ai Naibata mambere malasni uhur ase marolob-olob bangsa-Ni in. isobut homa ijai hata piarama, na mararti kuasa pakon gogoh nabinereni Naibata in mambahen sidea margogoh laho mamihar atap pe menampi (memisahkan, menyingkirkan atau membuang yang tidak dibutuhkan). Ase, pangurupionni Naibata ai mambahen sidea marmalasni uhur, marolob-olob janah mamuji-muji Naibata.
Ayat 17-18, ibagas hadoyukon ampa hasombuhonni bangsa ai, porlu do bani sidea sumber hagoluhan aima na igambarhon songon bah. Horahon do sidea tapi seng jumpah sidea bah, das na horah dilahni sidea. Sintong do bahasa horah do pargoluhan anggo seng riap pakon Naibata. Doruh-doruh do sidea bani situasi na horah in janah itangihon Naibata do sidea, artini sirsir do Tuhan laho mangurupi, pabosurhon anjaha seng anjai tadingkonon-Ni bangsa-Ni in. on gabe sada jaminan anjaha gabe padan penguatan do bani bangsa Israel bahasa na turut do Naibata mangidah langsung keadaanni sidea ampa kebutuhanni sidea. Karya haluahon na irangkai Naibata ai mareformasi keadaan na gersang ai gabe gok malasni uhur na ija manciptahon goluh na baru, marpangarapan na baru anjaha ai igambarhon marhiteihon bah na mardalan bani buntu-buntu, halimisan gabe tao janah tanoh na dorging-dorging gabe hatubuhanni bah na berarti adong perubahan, masa depan, pengharapan, pakon hagoluhan na baru aima goluh na lobih dear.
Ayat 19-20, isobut nahkonni Naibata do 7 hayu i halimisan aima: 1. Hayu Ares (aras : hayu on mencapai 40 meter tinggini, dipakai membangun bait Salomo, bait sesudah Pembuangan, rumah Daud; anjaha terkenal do hayu on halani kewangiannya); 2. Tusam (penaga: pohon yang satu-satunya cukup besar untuk menyediakan kayu bagi Kemah); 3. Sampinur (murad: pohon yang tingginya sampai 10 meter pohon yang melambangkan kemurahan Ilahi, keadaan damai, biasanya pohon ini dibawa pada pesta pondok daun); 4. Hayu Jetun (minyak: pohon Zaitun kecil); 5. Sampinur (sanobar: daunnya selalu hijau sehingga melambangkan kesuburan, kayunya digunakan untuk Bait Salomo); 6. Jabi-jabi (barangan: pohon yang tumbuh kokoh dan tinggi serta beranting banyak); 7. Meranti (Cemara: tinggi sampai 7 meter, daunnya selalu hijau dan pondok-pondok dalam pesta Pondok Daun dibuat dari cemara). Pitu hayu on manggambarhon kesempurnaan karyani Naibata. Marhiteihon gambaran hayu-hayu na banggal, kokok janah megah menjulang tinggi ai Naibata lobihan hunjai, bahkan ia do sipanompa haganupan ai. Isobut bani ayat 20 ai “ase ididah, itanda, iparuhurkon anjaha iartihon”, Naibata ijo mambere pasal hasaksion kuasaNi, pambahenanNi ampa gogohNi. Bani LAI isobut “supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami…” artini bahat do halak na mangidah tapi lang ibotohni aha na ididah ai. Naibata sihol ase haganupan jolma mangidah janah mananda, mamparuhurkon janah magatusi bahasa banggal tumang do holong ampa pambahenanni Naibata. Naibata do simada goluh on. Na artini aima bahwa bangsa Israel/ hita jolma sadar bani hagoluhan on bahasa goluh on lang milik ta sandiri tapi milikni Naibata do halani ai Pujion ampa pasangaponta ma Naibata na mambere hagoluhan ampa haluahan hu batta.
Hahonaan
1.      Ise do na iurupi Naibata? Tontu na iurupi Naibata aima halak na porsaya Bani, na porsaya bani bagah-bagahni haluahon pakon kuasani Tuhan. Buei do memang peristiwa-peristiwa na terjadi i Negarata on aima na bueini peristiwa-peristiwa mambahen hita mabiar, gobir, ampakon haru. Gok ni barita na mangkatahon bahasa haganupan halak Kisten na adong i dunia on maningon ma imusnahkon. Hape humbani na hinan pe dong do ai, parmulaan halak Kristen I dunia on domma adong ancaman ai, sonai age das hubani panorang on bahkan mungkin sepanjang zaman, sadokah dong halak Kristen, tapi sampai sadarion lang soh anjaha tambah do na porsaya anjaha mangirikkon Jesus (bandingkon ayat 18-20). Anjaha ulang ma hita mabiar ampakon haru, Mase? Halani adong do Tuhan na gabe hasomanta, Tuhan do na mangurupi hita (Pilippi 4:6 “ulang ma haru uhur nassiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoan nasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih).
2.      Naibata na pansing dong do tong na laho mangurupi, mansarihon hita jolma anjaha ulang ma hita mabiar bani hagoluhanta on, hatani Tuhan mangkatahon “Ulang mabiar, Ahu do paluahkon ho”. Anjaha maningun do marusaha hita sonaha ase haporsayaonta ai boi marot.
2.      Evangelium Minggu, 17 Juni 2018
Teks                            : 2 Petrus 3:1-13
Tema Minggu            : Paimahon Langit Pakon Tanoh Nabaru
Doding                        : Hal. 373:1-2
Parlobeini
Surat on aima na isurathon ni si Simon Petrus, sahalak humbani susian ni Tuhan Jesus (1:1). Ibahen sidea homa surat 1 Petrus, na porlobei. Mase ilanjutkon use ase adong na paduahon on?. Halani adong maksud pakon tujuan ni si Petrus aima na laho “mamuhoi uhur na borsih” sonai homa “panandaion bani Kristus na sintong”. Marhitei panandaion bani Kristus na sintong gabe sada kekuatan do ai laho mandompakkon bagei sitaronon ampa kesulitan hidup na terjadi bani goluh on.
Kekuatan na humbani Kristus ai mambahen hatoguhanni uhur ase ulang urah targoda/terpengaruh hubani “guru-guru palsu”, na domma mambahen “penyusupan” atap pengaruhni bani panorang ai. Hinorhinni ai Petrus mambahen golpa-golpa, sebagai hasoman na domma porsaya bani Jesus ase totap waspada ulang urah taruyun/ terseret hubani kesesatan. Ambahni ai homa, na paling ihasiholhon bani surat on aima ase boi totap bertumbuh ibagas idop uhurni Naibata aima na marhiteihon ni panandaion na sintong ibagas Tuhan Jesus.
Hatoranganni
Ayat 1-3, Mamuhoi Uhur na Borsih
Ibahen si Petrus sada ungkapan “nasiam hinaholongan”. Na imaksud ijon aima “hasoman na riap manjalo haporsayaon hubani Kristus”, na gabe alamat ni surat on. Ban panorang ai domma mencari pengaruh para pengajar-pengajar sesat. Pangajarionni sidea menyangkal bahwa Kristus roh paduahalihon. On ma ungkapan na isobut bani ayat 3b, na manobut “na roh ma bani ari parpudi sipanrisai, na mansahapkon risa-risa, na mambalosi hisap-hisapni sandiri”. Menyikapi situasi na sisongonon iporluhon do uhur na borsih.
Ayat 4-7, Ija do Bagah-bagah Pasal Parroh-Ni ai?
Hata on aima sebagai nada ejekan pakon maremehkon humbani pihak pangajarna kahou aima pasal kebenaranni parousia. Bani zaman ai domma buei na marsungkun-sungkun  bani pasal parrohni Jesus na paduahalihon.  Situasi ai mambahen buei kuria na kahou anjaha bingung. Akibat ni ai buei ma na lang marpangarapan sehingga terjadi ma kekacauan itongah-tongahni  sidea. Humbani pihak pengejek marsungkun, halani “dob matei ompung-ompungta totap haganup songon humbani panompaonni dunia on”. Keadaan ni dunia on lang dong ope berubah humbani nahinan. Sehingga ragu ma sidea, sintong do Naibata mansarihon dunia on? Pola sungkun-sungkun na sonai ai ibalosi si Petrus bahwa na ponop do bani sidea ibagas na sonai ai pingkiranni sidea.
Ayat 8-12, Sada ari bani Tuhan doskon Saribu Tahun anjaha saribu tahun doskon sada ari.
Panorang lang pala na gabe kunci utama bani Naibata laho patangkaskon holongNi hubani jolma. Halani totap do ia mambuka labah haluahon hubani ise na ra mambalosi. Halani ai do ase ihatahon ijon, “ulang ma ponop humbani nassiam”. Sihol manonjolhon bahwa Naibata lang ibatasi waktu laho marhorja, tapi horja ni Naibata lang homa iolos-oloskon atap horja na tarolos (bd. Habakuk 2:3). Bani na paiimahon parroh ni Tuhan Jesus paduahalihon, dokah do menurut ari-ari ni jolma.
Jadi panorangni Tuhan do na gabe ukuran na paimahon ai. Janah sedo na ipadokah-dokah Tuhan ari parrohni ai. Halani anggo roh ma ari ni Tuhan ai, songon panangko do (Mat. 24:42-43).
Ayat 13, Paimahon Langit na Baru Pakon Tanoh na Baru, aima ianan hapintoron.
Panorang na ipasirsir Tuhan hubanta aima ase goluhta on lambin pansing anjaha daulat. Hapansingon ampa hadaulaton aima gabe syarat na mamasuki langit na baru pakon tanoh na baru.
Hahonaonni
Ari ni Tuhan pasti tarjadi, anjaha ibagas na paima-imahon do hita, halani seng na botoh antigan panorangni ai. Ibagas na paimahon ai hita ase hatani Tuhan ma na gabe sijolomanta ase pansing hita bani parroh-Ni na paduahalihon. Pakei hita ma panorang na ibere ni Tuhan hubanta laho paima-imahon langit na baru pakon tanoh na baru na pinasirsir ni Tuhan in hubanta ulang adong na hatadingan.
3.      Evangelium Minggu, 22 Juli 2018
Teks                            : 1 Raja-Raja 21:1-6
Topik Mingguan       : Pambobai Na Bulus Maruhur
Usul Doding               : Haleluya No. 372:1-2
Parlobeini
Bani sondahan on, buei halak na pesimis bani jabatan halani gati tumang jabatan ai gabe alat laho memperlakukan halak na legan sewenang-wenang. Ibagas proses na manorih hakuasaon ai, jolma berubah gabe “Sinterklas” na bujur uhur, rosuh mangurupi, peduli, sihol mamboan perubahan, berpihak hubani na miskin atap pe bani halak na kesusahan, pakon na legan. Sanggah hakuasaon atap pe jabatan ai domma idapot, maka haganupan sangat jauh berbeda penerapanni bani masyarakat na ipimpinni. Halani aima buei masyarakat na muak bani haganupan janji-janji manis na ihatahon halani lang sesuai bani aha na ilahoi. Padahal janji adalah utang. Bahkan adong halak na mangkatahon “Itukan cuma janji, janji dibuat untuk dilanggar”. padahal na gabe sahalak pemimpin, seharusnya sahalak na bujur anjaha boi ijolom na gabe janji-janjini, adong kesesuaian janji pakon penerapanni.
Teks on laho mangarahkon hita mangidah sonaha mangidah jabatan binereni Naibata hubanta. Sehingga, hita jolma lang gabe salah ibagas na bertindak. Jabatan aima pasu-pasu ni Naibata na ititipkon bani halak na i haporsayaini. Halani jabatan ai pasu-pasu, maka jabatan na ijalo hita ai boi gabe tarpasu-pasu halak na legan.
Hatorangan
1.      Jabatan (Kekuasaan) dipahami bukan sebagai Posisi tapi Fungsi
Sasintongni jabatan lang ipahami sebagai posisi tapi sebagai fungsi, artini ai maningon boi marguna bani aha pe ai. Ahab pakon Isebel memahami bahasa jabatan Raja aima posisi sitingginan naija sada halak pe lang boi manlawan janah mangatur raja. Si Ahab domma salah mangarusi fungsini sebagai raja na idukung parinangonni. Bani ayat 7 Isebel menekan pakon pahotkon pikiranni si Ahab bahasa ia aima raja janah aha pen a isurahonni pasti do boi dapotkononni. Ahab menginginkan ladang pohon anggurni si Nabot halani ladang ai dohor hun istanani si Ahab anjaha laho baenonni si Ahab holi ai gabe ianan panuan-nuanan atap gabe ianan panuanan sayurni, janah ihatahon si Ahab ase ladang ni ai itukar pakon ladang anggur na sidearan atappe marhitei pirak nasa arga ni pohonni ai. Tapi Nabot lang mambere pohon anggurni ai halani si Nabot marprinsip anjaha marjanji bani keturunanni bahasa lang boi ibere pohon anggur ai halani juma ai arta warisan turun-temurun humbani nenek moyangni. Manringisma si Ahab halani hatani si Nabot, gabe lang ra ia mangan janah ipaponop bohini dompak dinding. Ididah parinangonni ma kekesalanni si Ahab janaha ipengaruhi ma pikiranni ase jabatanni ai na gabe sahalak Raja ipakei ase boi idapotkonni na isurahonni ai.
Ketidakadilan somalni muncul halani sada halak na sihol mandapotkon sesuatu dengan menghalalkan segala cara. Jolma gati manghorjahon hal na lang jujur aima dengan kecurangan. Kecurangan aima sada dalan pintas laho mandapotkon sura-sura na lang dear, halani buei do halak manganggap bahwa murahan do mandapotkon sura-surani uhur ai marhiteihon mambaen segala cara-cara na lang sintong, menghalalkan segalanya bahkan membunuh ibandingkon mandapotkon sura-sura ai dengan kejujuran dan usaha yang baik. Tapi anggo pemahamanta jabatan ai sebagai fungsi maka hita mangarusi jabatan ai aima sibere-bereni Naibata. Anggo jabatan ai ibahen hita sebagai posisi berarti hita manganggap dirita sebagai pengatur bani halak na sihol i idangi hita terkhusus mangatur Naibata janah ianggap hita dirita sebagai halak na mambotoh haganup pasal pangidangionta. Tapi anggo ibahen hita jabatan ai sebagai fungsi mararti ma ai boi hita marguna bani halak na legan janah malas ma uhurni Naibata mangidah hita halani bertanggung jawab do hape hita bani sibere-bereni Naibata ai. 
2.      Pemimpin harus memilih penasehat yang tepat
Bahat pemimpin politik bahkan pemimpin Gereja yang gagal karena peran pasangannya yang tidak terkendali dalam mempengaruhi pemimpinnya atap pe bahat halak na sebagai penasehat aima pendamping pemimpin na mempengaruhi pikiran pemimpinnya. Usih songon si Isebel parinangonni si Ahab na boi mangubah pikkiranni si Ahab. Raja Ahab domma gati mandapot nasehat na lang sintong humbani si Isebel. Na ija Isebel on aima sahalak na mantuhankon dewa Baal janah mambahen perencanaan na laho mambunuh si Nabot. Adong piga-piga pemimpin na madabuh halani nasehat humbani halak na dohor hubani. Sebagai pemimpin, hita maningon parlobei mencari tau janah manangar hatani Naibata sebelum itangar hita hatani penasehatta bukan berarti hita lang porsaya hubani.
Sebenarni Isebel sihol ase uhurni paramangonni ai sonang, ibagas malasni uhur anjaha ulang ibagas kekesalan. Ibagas na laho pamalaskon uhurni paramangonni ai Isebel mamakai hakuasaonni paramangonni ai tanpa ibotohni. Bahkan tindakanni Isebel iluar batas kuasani Raja Ahab. Itulis Isebel ma surat atas nama Ahab janah imateraihon, itongoskon ma surat ai hubani pangintuai-pangintuai pakon halak na sangap-sangap hasomanni si Nabot, na isini surat ai songon bani ayat 9-11. Ibahen si Isebel ma marhiteihon cara na lang sintong padahal pangindoanni si Ahab lang terlalu penting, memang Isebel ingin suaminya senang, tapi pasonangkon hasomanta marhiteihon dalan na masambor hubani halak na legan aima bentuk ketidakadilan na mambahen Naibata manggila. Halani ai ibere Naibata ma bani si Ahab pakon Isebel hukuman aima marhitei Nabi Elia (ayat 17-29).
3.      Menjadi Pemimpin yang Adil dan Jujur
Haganupan halak terutama orang yang dikucilkan, direndahkan menginginkan keadilan ibagas hagoluhanni. Pitah halak na bujur ibagas kepemimpinan ni na boi mangkorjahon keadilan ibagas goluhni. Keadilan ai boi ihorjahon sanggah ra hita mengesampingkon urusan pribadi, kelompok, janah iutamahon hita ma kepentingan halak na legan na mambutuhkon keadilan ai. Ahab dan Isebel aima contoh na buruk dari bagaimana seorang pemimpin bertindak. Ahab sahalak Raja lang na gabe manjaga (melindungi) warga ni, tapi gabe penindas janah i fitnah ni do warga ni ai ase dapotsi aha na isurahon uhurni ai, bani ayat 13-14 Nabot igijiki bani batu anjaha matei. Sanggah isungkun parinangonni mase malungun uhurni, lang ijawabni secara jujur. Lang ihatahonni bahasa Nabot lang mambere ladang anggurni ai halani tanoh ai aima tanoh warisan nenek moyangni. Sahalak pemimpin na buruk akan selalu diingat untuk yang tidak baik. Tandani sahalak pemimpi na memiliki sikap na adil ilobeini Naibata menurut Yesaya 11:1-9 adalah ketika ia berlaku jujur dan benar. Setiap manusia pasti memiliki kemampuan untuk melakukan keadilan dan kebenaran, karena keadilan dan kebenaran merupakan pemberian Tuhan.
Hahonaan
1.      Hita sebagai pelayan ni Naibata ibere bani hita jabatan/kuasa aima na laho mangidangi halak na legan terkhususni laho mangidangi Naibata, halani ai ibalosi hita ma ibagas uhurta masing-masing na ija do ihorjahon hita jabatan na ibere Naibata ai ibahen hita sebagai posisi atau sebagai fungsi.
2.      Tandani sahalak pemimpin aima memiliki sikap na adil ilobeini Naibata, anjaha berlaku jujur dan benar.
3.      Salah sada strategi mambahen sada halak pemimpin memiliki jiwa hasintongan sonai homa kejujuran aima ketika haganup pihak ibere haporsayaon (mandat) laho manjolom kekuasaan anjaha bani na manjolom horja ai boi ma ia mengendalihon diri ase ulang pitah mamingkirhon keinginan sendiri tapi mengutamakan kepentingan halak na ipimpinni. Anggo domma sonai tontu hasilni na ipimpin ai pe mengalami keadilan dan kebenaran sonai homa kemakmuran anjaha totap mangandalhon Naibata.

IV.             Pencapaian Sasaran-sasaran Pembinaan
Di dalam pencapaian sasaran-sasaran penulis, sasaran-sasaran penelitian penulis dapat tercapai karena adanya dukungan dari sasaran tersebut. Lansia menerima dengan baik bagaimana penulis melakukan pelayanan. Adanya apresiasi dari sasaran yang menerima pelayanan penulis di dalam perkumpulan Lansia. Pada saat melakukan kebaktian Lapangan, Lansia sangat mengapresiasi ajaran-ajaran yang diberikan oleh Penulis melalui gerak dan lagu maupun di dalam games yang membuat Lansia menjadi tertawa dengan lepas.
Pembimbing Lapangan penulis juga sangat membantu di dalam pengobservasian Penulis, dimana Pembimbing Lapangan mengajarkan, mengingatkan dan mengevaluasi setiap pelayanan dari Penulis. Pembimbing sangat membantu Penulis dan selalu membimbing penulis dengan sangat baik. Namun di dalam melakukan Pelayanan tersebut, ada beberapa hal yang sulit untuk dicapai penulis yaitu Pendekatan dengan Warga Jemaat. Sulitnya meakukan pendekatan dengan warga jemaat dikarenakan kesibukan dari warga jemaat dan hanya bisa berjumpa dengan Penulis pada saat melakukan kebaktian-kebaktian kategorial dan kebaktian minggu.
V.                Pengembangan Kepribadian dan Kerohanian
Di dalam pelayanan pasti banyak hal yang terjadi diluar dari apa yang kita perkirakan. Banyak hal yang penulis pelajari di dalam CP 1 ini, menguji mental, ketahanan diri, keberanian, mengambil keputusan dan menilai seseorang. Dan yang paling menantang ialah pada saat pelayanan ke pagaran yang cukup jauh memakan waktu cukup lama lebih kurang satu jam dan yang paling utama ialah pelayanan di Sermon. Pelayanan di sermon sangat menantang karena banyaknya Majelis Jemaat memberi pertanyaan yang tujuannya untuk menguji pengetahuan dari para Fulltimer dan banyak Majelis Jemaat yang tidak bertanggungjawab atas tugasnya sendiri dan ada juga beberapa dari Majelis Jemaat yang tidak siap untuk mengerjakan tugasnya. Dan juga yang menjadi tantangan yang sangat besar ialah saat menghadapi Lansia. Dimana Lansia yang dihadapi berbeda-beda tipe dan juga karakter, ada yang seperti kekanak-kanakan, ada yang sudah merasa paling dewasa dan yang lainnya. Namun yang menjadi tantangan ialah saat menyampaikan firman Tuhan haruslah dengan berhati-hati dan pelan. Dimana kebanyakan dari para Lansia sudah menjadi pikun dan pelupa. Da hal ini sangat menguji kesabaran ke tahan mental kita. Pada awalnya sempat hampir menyerah namun ternyata tantangan yang dihadapi semakin membuat lebih bersemangat lagi di dalam melakukan Collegium Patoral I ini.
Pribadi kita menjadi lebih dibentuk lagi untuk belajar bersabar, lebih berani, tidak mudah menyerah dan setia di dalam pelayanan dan yang paling utama ialah agar lebih bersungguh-sungguh lagi di dalam melakukan pelayanan. Dan perlunya ada kerelaan hati di dalam melayani di dalam pelayanan dan diluar pelayanan. Perlunya juga sosialisasi yang lebih tinggi lagi.
VI.             Cita-Cita setelah Tamat
Melalui Collagium Pastoral I ini, banyak dampak yang sangat penting di dalam dunia pelayanan yang nantinya akan saya geluti. Dimana melalui CP I ini, pelajaran-pelajaran yang sangat berharga sangatlah banyak ditemukan yaitu menjadi lebih berani tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, tidak menjadi lebih sepele, dan lain-lain. Hal-hal yang awalnya sangat kita tidak ketahui di dalam dunia perkuliahan menjadi kita ketahui di dalam dunia pelayanan. Berbagai macam tipe-tipe dari jemaat yang kelak akan dihadapi namun melalui Collagium pastoral ini menjadi lebih mengenal dan mengetahui lagi bagaimana kelak gambaran jemaat yang akan dihadapi di dunia pelayanan. Jadi melalui Collagium pastoral ini, banyak sedikitnya penulis menjadi mengetahui bagaimana cara yang cocok di dalam menghadapi jemaat sesuai dengan karakternya masing-masing dan oleh karena ini masih merupakan awal diperlukan untuk lebih giat lagi di dalam mempelajarinya dan juga menjadi sangat berharga untuk membantu di dunia pelayanan nantinya.
Diperlukan juga tindak lanjut yang harus dilakukan di dalam dunia pelayanan tersebut setelah penulis melakukan Collagium Pastoral I yaitu, perlunya untuk lebih peka terhadap jemaat, memperbaiki diri sendiri dari segi sikap, perbuatan, cara berbicara sehingga lebih berkenan dihadpaan jemaat dan tidak membuat jemaat menjadi tersinggung. Dan hal yang paling penting ialah perlunya lebih giat lagi di dalam belajar tentang ilmu teologi sehingga penulis menjadi memiliki lebih banyak lagi referensi di dalam menyampaikan firman Tuhan dan juga sermon sehingga jemaat tidak menjadi salah mengartikan dan juga tersesat oleh ajaran-ajaran yang hendak penulis sampaikan, sehingga jemaat juga semakin banyak dan lebih rajin lagi di dalam mendalami perintah Tuhan dan mengenal siapa itu Tuhan melalui firman-firman Tuhan yang disampaikan.
VII.          Kesimpulan

Oleh karena berkat dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus sang kepala Gereja, saya dapat menyelesaikan Collegium Pastoral I saya yang dimulai pada tanggal 30 Mei – 12 Agustus 2018 di GKPS Resort Sidikalang. Melalui Collagium Pastoral ini banyak hal yang dipelajari dan pengalaman yang baru dihadapi oleh penulis yang pada awalnya tidak diketahui dan dimengerti sama sekali. Namun melalui Collegium Pastoral I ini, penulis diajarkan untuk lebih berani, tahan banting, tidak mudah untuk putus asa, bersosialisasi, tidak mengeluh, memiliki sikap melayani yang sungguh-sungguh, dan lebih percaya diri dan memperbaiki diri. Bahwa ternyata pelayanan itu tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan tetapi diperlukan kesungguhan hati dan kedisiplinan yang kuat sehingga di dalam mengambil suatu keputusan maupun bertindak tidak menjadi sia-sia dan juga mampu menghadapi semua rintangan yang ditemukan di dalam dunia pelayanan. Semoga melalui Collagium Pastoral I ini pelajaran yang telah di dapat menjadi lebih berarti lagi dan lebih dikembangkan lagi pada dunia pelayanan yang nantinya akan digeluti oleh penulis.