
DI
GKPS RESORT SIDIKALANG, KOTA SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH:
CHYNTYA YOLANDA SARAGIH
NIM:
15.01.1229

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA ABDI SABDA
JURUSAN THEOLOGIA
MEDAN
2018
LAPORAN Collagium Pastoral (CP) 1
30 Mei - 12 Agustus 2018
GKPS Resort Sidikalang, Jalan
Hasoman
I.
Kata
Pengantar
Segala Puji Syukur
Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Jesus Kristus Raja Gereja, atas segala berkat dan
perlindungannya sehingga penulis dapat melakukan praktek dalam keadaan sehat
dan baik-baik saja. Puji Syukur juga oleh karena lawatan kasih-Nya masih tetap
disertai dan diberikan kekuatan hingga penulis dapat menuliskan laporan hasil
praktek Collegium Pastoral (CP) I Pelayanan yang diberikan oleh Pimpinan Pusat
GKPS bekerja sama dengan STT Abdi Sabda Medan ke GKPS Resort Sidikalang. Dalam
laporan ini banyak hal yang akan penulis utarakan terutama dalam bentuk
pelayanan yang dilakukan oleh penulis yang dimulai pada tanggal 30 Mei sampai
dengan 12 Agustus 2018. Akan
tetapi saya percaya dan yakin bahwa TUHAN selalu mengajari dan membimbing saya
selama CP 1 berlangsung, itu semua karena campur tangan Tuhan
yang senantiasa bekerja didalam kehidupan saya.
Hal ini juga tidak terlepas
dari motivasi dan dukungan orang-orang yang saya kasihi dan mengasihi saya,
yang senantiasa selalu ada disaat saya merasa jenuh, disaat saya bosan dan
disaat saya putus asa. Mereka sabar dan mengerti keadaan saya selama
melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I. Terkhusus buat Ibu saya yang selalu
saya banggakan dan saya kasihi serta kakak
dan adik saya yang selalu
menanya kabar dan keadaan saya dan sekaligus pemberi semangat kepada saya dan
juga buat Keluarga saya Trimakasih buat dukungan dan doa kalian semua.
Saya sebagai mahasiswa
yang melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Yayasan STT Abdi Sabda Medan yang
senantiasa telah membuat Program Collegium Pastoral (CP) bagi Mahasiswa/i
Teologia yang selama masa melaksanakan Perkuliahan di STT Abdi Sabda Medan.
2.
Kantor Pusat GKPS yang telah memberi
kesempatan serta menetapkan saya untuk melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I
di salah satu GKPS di Indonesia.
3.
Ketua STT Abdi Sabda Medan Pdt. Jon
Renis Saragih, M.Th, kepada Dr. Erick Johnson Barus selaku ketua Prodi Teologi
STT Abdi sabda Medan dan seluruh dosen dan staff dan pegawai STT Abdi Sabda
Medan yang selalu memberikan sesuatu yang dibutuhkan didalam masa perkuliahan
mahasiswa/i di STT Abdi Sabda Medan.
4.
Saya sebagai mahasiswa yang melaksanakan
Collegium Pastoral (CP) I mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing saya
yaitu Pdt. Marhasil Hutasoit M.Th yang dengan semangatnya memberi saya motivasi
dan dukungan serta arahan yang membangun kepada saya. Sehingga saya mampu untuk
menjalani dan menyelesaikan masa-masa Collegium Pastoral (CP) I saya dengan
baik.
5.
Saya juga mengucapkan terimakasih Pdt.
Maruli Tuah Sinaga, S. Si-Teol selaku Pendeta yang menjadi Pembimbing Lapangan
saya selama melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I di GKPS Resort Sidikalang
yang senantiasa memberi semangat, nasehat dan kritikan serta arahan yang baik
ketika saya melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I di GKPS Resort Sidikalang.
Dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada
6.
Saya mengucapkan terimakasih kepada
seluruh Majelis Jemaat, Jemaat dan Sintua, Syamas terkhusus yang sering saya
layani selama saya melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I yakni di GKPS
Sidikalang, GKPS Sidikalang II, GKPS Bongkaras, GKPS Tanjung Beringin selama
melaksanakan Collegium Pastoral (CP) I, semoga pelayanan saya selama ini mampu
menghasilkan buah perbuatan di tengah-tengah jemaat yang saya layani, baik itu
di kategori Sermon, Sekolah Minggu, Lansia, Seksi Wanita, Kebaktian Rumah
Tangga (Partonggoan), Marguru Malua. Tuhan boleh mencukupkan dan memberkati
seluruh kehidupan kita semua.
Demikianlah
kata Pengantar ini saya buat, semoga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin di lain
waktu dan kesempatan, ada pun kesalahan saya baik secara pengetikan dan bahasa
yang saya ucapkan yang kurang berkenan saya minta maaf, karena bagi saya “Orang yang Sukses adalah Orang yang mau di
kritik dan menjadikan Kritikan itu sebagai makanan sehat yang membantu
pertumbuhan seseorang untuk tumbuh menjadi lebih baik lagi”.
Chyntya
Yolanda Saragih
II.
Data
Pribadi dan Tempat CP
Nama
:
Chyntya Yolanda Saragih
NIM
:
15.01.1229
Tempat
Pelaksanaan CP I : GKPS Resort
Sidikalang
Pembimbing
Lapangan : Pdt. Maruli Tuah
Sinaga, S. Si-Teol
Dosen
Pembimbing : Pdt. Marhasil
Hutasoit, M. Th
III.
Data
Pelaksanaan
Tempat
: Resort Sidikalang yang terdiri dari empat Gereja
-
GKPS Sidikalang
-
GKPS Sidikalang II
-
GKPS Tanjung Beringin
-
GKPS Bongkaras
Gambaran
GKPS Resort Sidikalang
3.1. Sejarah singkat berdirinya GKPS Sidikalang
Pada
bulan Januari 1963, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menugaskan Bapa Raja
Kuta Julius Girsang, PNS pada Dinas Sosial di Medan pindah tugas menjadi Kepala
Dinas Sosial di Kabupaten Dairi. Setelah beberapa bulan tugas di Sidikalang
Bapak Raja Kuta Julius Girsang bertemu dengan saudara-saudaranya yang bertempat
tinggal di daerah Sidikalang, Antara lain : Bapak Malekan Girsang (Pa Ulak
Kuta), Bapak Ermas Girsang (Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Dairi), Bapak Nongat
Girsang (Parsedan), Bapak Firman Hendrikus Purba (PNS Lembaga Pemasyarakatan),
Bapak Berman Sipayung (Bupati Kaliling), Bapak Rumangkat Saragih Manihuruk
(Toko Sinar Mulia), Bapak Dongan Purba (Parpupuk) dan Bapak S. C. Purba (Guru
SMP) dan Jomita Girsang (Tukang Jahit, Hutaraja0, St. S.M. Girsang.
Tiada
hari tanapa komunikasi dan tiada hari tanpa cita-cita untuk kemajuan Etnis
Simalungun, itulah tekad yang membara di hati dan fikiran mereka, walaupun
mereka setiap harinya sibuk oleh tugas dan profesi masing-masing. Raja Kuta
Julius Girsang dan Bapak Ermaas Girsang hampir setiap hari datang ke Huta
Gambir, bertemu dengan saudara-saudaranya sekaligus mengikuti latihan Gonrang
Simalungun. Ahap Simalungun mereka terus berbicara dan mulai awal tahun 1964,
tokoh-tokoh Simalungun tersebut berkumpul dengan satu tekad bahwa GKPS harus
berdiri di Sidikalang.
Tekad
yang indah ini disampaikan kepada beberapa orang Simalungun disekitar Huta
Gambir, Kampung Karo, Huta Raja, Jumasianak, Berampu, kalang Baru, Kalang
Simbara dan Sekitar Kota dan semuanya menyambut dengan baik. Untuk mewujudkan
tekad tersebut, tokohtokoh Simalungun diatas mengadakan Rapat/ Partonggoan
pertama dirumah Bapak Berman Sipayung (Bupati Kaliling) dan yang hadir
mengikuti Rapat/ Partonggoan I ialah Bp. R. K. Y. Girsang, Bp. Malekan Girsang,
Bp. Nongat Girsang, Bp. Ermas Girsang, Bp. Firman Hendrikus Purba, Bp.
Rumangkat Saragih Manihuruk, Bp. Dongan Purba, Bp. I. Simanjorang, Bp. Berman
Sipayung. Dan didalam Rapat/ Partonggoan I tersebut diambil suatu kesimpulan
bahwa :
-
Partonggoan Simalungun sebagai cikal
bakal pendirian GKPS harus berjalan terus.
-
GKPS harus berdiri di Sidikalang.
Untuk
tidak mengganggu aktivitas di siang hari, maka partonggoan dilaksanakan pada
malam hari, dalam waktu satu kali dalam dua minggu. Walaupun jarak rumah
masing-masing anggota + 4 Km dan semuanya berjalan kaki, hal itu bukan menjadi
penghalang untuk menghadiri acara Partonggoan dan juga masih memakai lampu
teplok dan petromak.
Setelah
partonggoan kerumah-rumah berjalan beberapa kali, keinginan untuk mengadakan
kebaktian inggu semakin besar dan atas Musyawarah Mufakat, pihak Rumangkat
Manihuruk (Sinar Mulia) meminjam pakaikan 1 Unit Rumah (Kandang Motor) yang
ditempati oleh Keluarga Nongat Girsang dijalan Batu Kapur sebagai sarana tempat
ibadah (Marminggu Sementara) dan inilah yang dinamakan “Gereja BETLEHEM GKPS Sidikalang” ini ini dimulai pada tanggal 8 November 1964 dengan Jumlah Anggota 18 kk dan St. Eramas Girsang sebagai
Pengantar Jemaatnya. Dan peribadahan secara bergilir/ bergantian dibawakan oleh
Tokoh Simalungun tersebut dan berdirinya GKPS Sidikalang ini mendapat sambutan
yang sangat baik dari Pimpinan Pusat GKPS, sehingga pemimpin Pusat GKPS
mengutus Pdt. H. M. Girsang yang pada saat itu Pendeta GKPS Resort Sipituhuta,
dan merangkap ke GKPS Persiapan Sidikalang.
Dengan
semangat yang tinggi pada saat suasana Natal pada tahun 1964, Bapak R. K. Y.
Girsang pulang ke Medan dan Bapak Ermas Purba kembali ke Siantar Karena
keluarga mereka masih berada disana sehingga yang membawa acara kebaktian tidak
ada, sementara warga jemaat sudah banyak yang hadir. Ternyata belum ada yang
mau berkhotbah (marambilan) dan bukan suatu hal yang kemungkinan tapi karna
Tuhan menunjukkan jalan ketepatan lewat seorang sintua HKBP yakni Bapak Sintua
R. M. Girsang (orang tua dari pendeta Sahala Girsang) naik sepeda mau pergi ke
gereja, lalu Bapak Malekan Girsang menghentikannya dan langsung menyerahi tugas
gereja yaitu untuk membawa kebaktian natal dan Tahun Baru digereja tersebut.
Setelah terjadi dialog, akhirnya Bapak R. M. Girsang bersedia, sehingga ia
mangatakan “aku akan permisi dulu memberitahu pada rekan sekerja dan
mengantarkan buku-buku jemaat di gereja dimana aku pelayanan”. Dan tidak berapa
lama kemudia bapak Girsang itu datang, dan semenjak momen tersebut dia
menyerahkan semua yang berhubungan dengan keuangan karena dia menjabat
kasbestur ditempat pelayanan HKBP Sidikalang.
Pada
hari Minggu tanggal 14 Maret 1965, GKPS Jemaat Persiapan Sidikalang diresmikan
dilokasi Gereja Betlehem di Jalan Batu Kapur oleh : Pimpinan Pusat GKPS yaitu
Ephorus Pdt. Lesman Purba bersama Pdt. H. M. Girsang sebagai Pendeta Resort
Sipituhuta. Pada tanggal 20 Juni 1965 mengadakan Sakramen Pandidion yang
pertama kepada 4 orang dan HBN satu kali oleh Pendeta H. M. Girsang. Acara
kebaktian berjalan lancer dan kidung jemaat berbahasa Simalungun
dikumandangkan.
Waktu
terus berjalan, setelah beberapa bulan atas hasil musyawarah dan dengan kerja
sama yang baik ditengah-tengah persekutuan maka timbul satu kesepakatan oleh
para tokoh-tokoh Simalungun tersebut untuk mengusahakan sebidang tanah yang
akan menjadi Lokasi Gereja GKPS. Dengan susah payah akhirnya tanah sebidang
dengan luas 30 × 60 meter, dinding tepas, lantai tanah dan kursi bambo, dan
setelah Pembangunan Gereja Darurat selesai maka acara kebaktian Minggu
dipindahkan dari Gereja Betlehem ke Gereja Darurat di Jalan Hasoman Sekarang.
Walaupun dalam keadaan darurat namun semangat untuk memuji dan memuliakan nama
Tuhan tidak pernah surut dan pudar.
Kesatuan
yang terus menerus dan kerja sama yang baik untuk menimbun tanah, maratakan
bahkan membangun gereja yang lebih besar lagi. Ternyata ekonomi jemaat yang
sudah semakin mapan dan tetap memberi hati ke gereja sehingga gereja dibangun
kembali dan itulah gereja sekarang. Dan gereja lama dipergunakan untuk
acara-acara penting (seperti pesta pernikahan, perayaan, dan lain sebagainya)
atau disebut dengan Sopo Godang GKPS Sidikalang. Dan untuk meningkatkan
sentuhan pelayanan ditengah-tengah Jemaat, pada tahun 1968 atas permintaan
Majelis Jemaat, Pimpinan Pusat GKPS meresmikan Resort Sidikalang dan
menempatkan Pdt. J. K. Purba, S. Th menjadi pendeta I di GKPS Sidikalang. Dan
seiring berjalannya waktu, pada tahun 1971 dimulailah pembangunan Rumah Resort
dengan ketua Pembangunan Dr. N. Purba dan selesai pada tahun 1971 dan
diresmikan oleh pimpinan Pusat GKPS.
Hingga
pada akhirnya GKPS Sidikalang menjadi sebuah Resort karena banyak Jemaat yang
bertempat tinggal cukup jauh dari Sidikalang maka dibentuklah Gereja-gereja
sebagai pagaran dari GKPS Sidikalang yaitu GKPS Tanjung Beringin berdiri
tanggal 2 Agustus 1970, GKPS Bongkaras didirikan pada tanggal 14 November 1993,
dan GKPS Sidikalang II berdiri tanggal 25 Mei 2003.
3.2. Pelayanan kebaktian
1. Kebaktian
Umum ibadah minggu
2. Kebaktian
Perkumpulan Rumah Tangga (Partonggoan)
3. Kebaktian
Sekolah Minggu
4. Kebaktian
seksi-seksi kategorial
Tabel
Kegiatan Selama Collagium Pastoral I di GKPS Resort Sidikalang
NO
|
Tanggal
Kegiatan
|
Nama
Kegiatan
|
Tempat
Kegiatan
|
1.
|
30 Mei 2018
|
Perkenalan dengan Majelis Jemaat GKPS
Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) dan Doa
Pembuka dalam Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
|||
2.
|
31 Mei 2018
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di PA Seksi
Wanita GKPS Sidikalang sekaligus perkenalan dengan Seksi Wanita
|
GKPS Sidikalang
|
3.
|
2 Juni 2018
|
Rapat bersama Pengurus Guru Sekolah
Minggu Resort Sidikalang
|
Sopo Godang GKPS Sidikalang
|
4.
|
3 Juni 2018
|
Perkenalan di GKPS Tanjung Beringin
|
GKPS Tanjung Beringin
|
MC ibadah Minggu (Sibasa Doding) di
GKPS Tanjung Beringin
|
|||
Membawakan Sermon di GKPS Tanjung
Beringin
|
|||
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 4 GKPS
Sidikalang dengan bahannya Roma 3:21-26 dan Temanya “Allah Maha Kuasa,
penolong dan Sumber Keselamatan” (Naibata Namapansing, Sipangurupi janah Sipaluah)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
5.
|
4 Juni 2018
|
Sermon bersama dengan Fulltimer GKPS Distrik
3 Wiayah I
|
Di Tongging
|
6.
|
5 Juni 2018
|
Khotbah di Kebaktian Lansia (Inang
Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 22:1-14 dengan Temanya
“Undangan Perjamuan dari Allah” (Limbaga Pasal Pesta Perjamuan humbani
Naibata)
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan Nats: Roma 3:21-26 dan Temanya
“Allah Maha Kuasa, penolong dan Sumber Keselamatan” (Naibata Namapansing,
Sipangurupi janah Sipaluah)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
7.
|
6 Juni 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
8.
|
7 Juni 2018
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di
kebaktian Martumpol di GKPS Bongkaras
|
GKPS Bongkaras
|
|
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang II
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
9.
|
9 Juni 2018
|
Mengajar Parguru Angkat Sidi di GKPS
Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
10.
|
10 Juni 2018
|
Khotbah di kebaktian lapangan Sekolah
Minggu Se-Resort Sidikalang dengan Nats: Amsal 2:1-6 dengan Tema “Anak Yang
Takut akan Tuhan”
|
Taman Wisata Iman Sitinjo
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
11.
|
11 Juni 2018
|
Kebaktian Lapangan Lansia (Inang
Naomi) GKPS Sidikalang
|
Pondok Santai Sidikalang
|
PA Wanita di GKPS Sidikalang II dengan
Nats : Mazmur 118:1-9 dan Temanya “Tuhan Maha Baik” (Pardear Layak do
Naibata).
|
GKPS Sidikalang II
|
||
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
|||
12.
|
13 Juni 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
13.
|
14 Juni 2018
|
Kebaktian Perkumpulan (Partumpuan) Seksi
Wanita GKPS Sidikalang dengan Nats : Mazmur 118:1-9 dan Temanya “Tuhan Maha
Baik” (Pardear Layak do Naibata)
|
GKPS Sidikalang
|
14.
|
15 Juni 2018
|
Liturgis (Paragenda) di acara
kebaktian Martumpol Anak dari Jemaat GKPS Sidikalang Sektor 3
|
GKPS Sidikalang
|
15.
|
17 Juni 2018
|
Khotbah di ibadah umum GKPS Tanjung
Beringin dengan Nats: 2 Petrus 3:1-13 dan Temanya “Menantikan Kedatangan Tuhan” (Tagam
Paimahon Panroh-Ni)
|
GKPS Tanjung Beringin
|
16.
|
18 Juni 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
17.
|
19 Juni 2018
|
Menghadiri Undangan Pernikahan Putri
dari Pimpinan Majelis Jemaat (Porhanger) GKPS Bongkaras
|
Bongkaras
|
Mengunjungi jemaat yang sedang sakit
bersama pengurus Resort GKPS Sidikalang
yaitu (Wakil ketua Resort St. HR. Lingga) dan Jemaat GKPS Sidikalang
II (Bapak Sinaga)
|
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
|
||
18.
|
20 Juni 2018
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di
Kebaktian Pemberkatan Pernikahan (Pamasu-masuon) anggota jemaat GKPS
Sidikalang yaitu Sektor 3
|
GKPS Sidikalang
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
||
Mengunjungi Orang Sakit Jemaat GKPS
Sidikalang yaitu Pimpinan Majelis Jemaat (Porhanger St. Dohar Purba) dan
Bendahara Jemaat (St. HR. Lingga)
|
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
|
||
19.
|
21 Juni 2018
|
Kebaktian (Partumpuan) Wanita GKPS
Sidikalang dengan Nats : 1 Raja-raja 17:7-16 dan Temanya “Dicukupkan”
(Sungkup Do)
|
GKPS Sidikalang
|
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan)
Sektor 2 GKPS Sidikalang II dengan Nats : Kolose 1:15-23 dan Temanya “Tuhan
Berkuasa atas Segala Ciptaan-Nya” (Markuasa Do Naibata bani Haganup Tinompa-Ni)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
||
20.
|
22 Juni 2018
|
Rapat Pembentukan Panitia Jubileum
(Olob-olob) 115 tahun Injil di Simalungun untuk Jemaat
Resort Sidikalang
|
GKPS Sidikalang II
|
21.
|
24 Juni 2018
|
Khotbah di ibadah umum GKPS Sidikalang
(Pagi “bahasa Indonesia” dan Siang “bahasa Simalungun”) dengan Nats: Mazmur
104:19-30 dan Temanya “Tuhan Berkuasa atas Segala Ciptaan-Nya” (Markuasa do
Naibata Bani Haganup Tinompa-Ni)
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang dengan Nats: Mazmur 148:1-6 dan
Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan
Na Madear Hubani sagala na Tinompa)
|
Di Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
22.
|
25 Juni 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
23.
|
26 Juni 2018
|
Partumpuan Lansia (Inang Naomi) GKPS
Sidikalang dengan Nats : Yohanes 1:35-42 dan Temanya “Mengikut Yesus”
(Mandihuthon Naibata)
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan Nats: Mazmur 148:1-6 dan
Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan
Na Madear Hubani Sagala na Tinompa)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
24.
|
27 Juni 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
25.
|
28 Juni 2018
|
Pembinaan Majelis Jemaat GKPS
Se-Resort Sidikalang
|
GKPS SIdikalang
|
26.
|
1 Juli 2018
|
Khotbah di acara Meninggal Sektor 3
(Oppung Berliando Purba) GKPS Sidikalang dengan Nats: Markus 16:14-20 dan
Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan
Na Madear Hubani sagala na Tinompa)
|
Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
|
Khotbah di ibadah umum GKPS Sidikalang
II dengan Nats: Markus 16:14-20 dan Temanya “Memberitakan Kabar Baik kepada
Semua Ciptaan” (Mambaritahon Ambilan Na Madear Hubani sagala na Tinompa).
|
GKPS Sidikalang II
|
||
PA Wanita GKPS Sidikalang II dengan
Nats : Kejadian 17:15-22 dan Temanya “Mujizat Itu Nyata” (Lang adong na lang
Mungkin bani Naibata)
|
|||
Latihan Sekolah Minggu Resort
Sidikalang untuk Jambore Sekolah Minggu
|
Balai Bolon GKPS Sidikalang
|
||
27.
|
2 Juli 2018
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara
Penguburan jemaat sektor 3 GKPS Sidikalang (Op. Berliando Purba)
|
Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara
meninggalnya jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
|
|||
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
||
28.
|
3 Juli 2018
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) sektor 1 GKPS Sidikalang dengan Nats: Matius 6:19-24 dan
Temanya “Memuliakan Nama Tuhan dengan Kepunyaan kita” (Pasangapkon Naibata
Marhitei Sinadonganta)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
29.
|
4 Juli 2018
|
Khotbah pembuka di acara hari
penguburan (Paradaton) jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
dengan Nats: Roma 14:7-8 dan Temanya “Kita Hidup Bukan Untuk Diri Kita
Sendiri”
|
Rumah Duka Jemaat GKPS Sidikalang
|
Doa Penutup setelah makan siang di
acara hari penguburan (Paradaton) jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona
Damanik)
|
|||
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara
Penguburan jemaat sektor 2 GKPS Sidikalang (Bapak Mona Damanik)
|
|||
Sermon di GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
||
30.
|
5 Juli 2018
|
Latihan Sekolah Minggu GKPS Se-Resort
Sidikalang untuk Jambore Sekolah Minggu
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang II dengan Nats: Matius 6:19-24 dan
Temanya “Memuliakan Nama Tuhan dengan Kepunyaan kita” (Pasangapkon Naibata
Marhitei Sinadonganta)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
||
Mengunjungi Orang Sakit yaitu orangtua
dari Jemaat GKPS Sidikalang II
|
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
|
||
31.
|
6 Juli – 8 Juli 2018
|
Jambore Sekolah Minggu Wilayah I
Distrik I, II, III, dan IX
|
GKPS Sarimatondang
|
32.
|
9 Juli 2018
|
PA Wanita GKPS Sidikalang II dengan
Nats : Mazmur 5:1-13 dan Temanya “Doa Pagi Hari” (Tonggo bani Sogod ni Ari)
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
33.
|
10 Juli 2018
|
Khotbah di Kebaktian (Partumpuan)
Lansia (Inang Naomi) GKPS Sidikalang dengan Nats : Yohanes 1:35-42 dan
Temanya “Roti Hidup” (Ruti Hagoluhan)
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) di Sektor 3 GKPS Sidikalang dengan bahannya Kejadian 18:1-10
dan Temanya “Melayani dengan Sungguh-sungguh dan Melakukan yang Baik”
(Ringgas Mangidangi janah Mambahen na Dear)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
34.
|
11 Juli 2018
|
Sermon Majelis jemaaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
35.
|
12 Juli 2018
|
Pertemuan CP dengan dosen Pembimbing
Pdt. Marhasil Hutasoit, M. Th
|
Kantor Daerah Paereses HKI Panji Bako dan
Café Poda
|
36.
|
13 Juli 2018
|
Gereja di HKBP Sidikalang II (acara
Nikahnya Putri dari Praeses Distrik VIII)
|
HKBP Sidikalang II
|
37.
|
15 Juli 2018
|
Khotbah di Sekolah Minggu GKPS
Sidikalang
|
GKPS Sidikalang
|
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan)
di Sektor 2 GKPS Sidikalang
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
38.
|
16 Juli 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
39.
|
18 Juli 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
GKPS Sidikalang
|
40.
|
19 Juli 2018
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 2 GKPS Sidikalang II dengan Nats: Kolose 4:1-6 dengan
Temanya “Pambobai Na Bulus Uhur”
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
41.
|
21 Juli 2018
|
Menjadi MC (Sibasa Doding) di acara
Martumpol anak jemaat di GKPS Sidikalang II
|
GKPS Sidikalang II
|
Mangajar Parguru Angkat Sidi di GKPS
Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
||
42.
|
22 Juli 2018
|
Khotbah di ibadah umum GKPS Bongkaras
dengan bahannya 1 Raja-raja 21:1-16 dan Temanya “Pambobai Na Bulus Maruhur”
sekaligus Permisi (Martading hata)
|
GKPS Bongkaras
|
43.
|
23 Juli 2018
|
PA Wanita di GKPS Sidikalang II dengan
Nats : Efesus 4:17-27 dan Temanya “Lahir Baru di dalam Kristus” (Jolma Na
Baru Ibagas Kristus)
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
44.
|
24 Juli 2018
|
Khotbah Kebaktian (Partumpuan) Lansia
(Inang Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 7:21-27 dan Temanya
“Tuhan Memberikan Yang Terbaik” (Naibata Mambere Sidearan)
|
GKPS Sidikalang
|
Khotbah di Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 1 GKPS Sidikalang dengan Nats : 2 Raja-raja 2:6-18 dan
Temanya “Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh” (Pongkut Mangirikkon Jesus)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
45.
|
25 Juli 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
46.
|
26 Juli 2018
|
Kebaktian (Partumpuan) Wanita GKPS
Sidikalang dengan Nats : Efesus 4:17-27 dan Temanya “Lahir Baru di dalam
Kristus” (Jolma Na Baru Ibagas Kristus)
|
GKPS Sidikalang
|
Kebaktian Rumah Tangga (Partonggoan)
Sektor I GKPS Sidikalang II dengan Nats : 2 Raja-raja 2:6-18 dan Temanya
“Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh” (Pongkut Mangirikkon Jesus)
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
||
47.
|
29 Juli 2018
|
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Sidikalang
II dengan Nats : Matius 16:24-28 dan Temanya “Mengikut Tuhan dengan Sungguh-sungguh”
(Pongkut Mangirikkon Jesus) sekaligus Permisi (Martading hata)
|
GKPS Sidikalang II
|
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 4 di GKPS Sidikalang dengan Nats : Galatia 5:13-15 dan Temanya “Anugerah Tuhan
yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
||
48.
|
30 Juli 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
49.
|
31 Juli 2018
|
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 5 di GKPS Sidikalang dengan Nats : Galatia 5:13-15 dan
Temanya “Anugerah Tuhan yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang
|
50.
|
1 Agustus 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
51.
|
2 Agustus 2018
|
Khotbah Kebaktian Rumah Tangga
(Partonggoan) Sektor 2 di GKPS Sidikalang II dengan Nats : Galatia 5:13-15 dan Temanya “Anugerah Tuhan
yang Menyelamatkan” (Kuasani Naibata na Paluahkon).
|
Rumah Jemaat GKPS Sidikalang II
|
52.
|
4 Agustus 2018
|
Melayat meninggalnya orangtua dari
Pdt. Maruli Tuah Sinaga, S. Si-Teol (Pendeta Resort Sidikalang)
|
Rumah duka di Pematang Siantar
|
Mengajar Marguru Malua GKPS SIdikalang
I
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
||
Melatih anak Sekolah Minggu GKPS
Sidikalang menari (manortor sombah Simalungun) untuk acara olob-olob GKPS
Resort Sidikalang.
|
Rumah Pendeta Resort Sidikalang
|
||
53.
|
5 Agustus 2018
|
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Tanjung
Beringin dengan Nats : Keluaran 13:11-16 dan Temanya “Kuasa Tuhan untuk
memberikan Keselamatan” (Kuasani Naibata na Paluahkon) sekaligus Permisi/
kata-kata perpisahan dengan jemaat (Martading hata)
|
GKPS Tanjung Beringin
|
Melatih anak Sekolah Minggu GKPS
Sidikalang menari (manortor sombah Simalungun) untuk acara olob-olob GKPS
Resort Sidikalang
|
Rumah Pendeta Resort Sidikalang
|
||
54.
|
6 Agustus 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
II
|
GKPS Sidikalang II
|
55.
|
7 Agustus 2018
|
Khotbah Kebaktian (Partumpuan) Lansia
(Inang Naomi) di GKPS Sidikalang dengan Nats : Matius 21:28-32 dan Temanya
“Melakukan Kehendak Tuhan”
|
GKPS Sidikalang
|
56.
|
8 Agustus 2018
|
Sermon Majelis Jemaat GKPS Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
57.
|
11 Agustus 2018
|
Mangajar Parguru Angkat Sidi di GKPS
Sidikalang
|
Ruang Konsistori GKPS Sidikalang
|
58.
|
12 Agustus 2018
|
Khotbah di Ibadah Umum GKPS Sidikalang
dengan Nats : Kolose 3:12-14 dan Temanya “Kasih sebagai yang pengikat untuk
menyatukan” (Holong na Gabe Panrahut na Pasadahon) sekaligus Permisi/
kata-kata perpisahan dengan jemaat (Martading hata)
|
GKPS Sidikalang
|
Rapat Evaluasi pelayanan majelis
Jemaat beserta ketua-ketua seksi GKPS Sidikalang selama satu semester
|
Lampiran bahan Sermon :
1.
Evangelium
Minggu, 10 Juni 2018
Teks : Jesaya 41:14-20
Tema Minggu : Naibata Namapansing,
Sipangurupi janah Sipaluah
Doding : Hal. 303:1+3
Parlobeini
Kitab
Yesaya on aima salah sada humbani Padan Na Basaia. Yesaya on aima goranni
sahalak Nabi na banggal na manggoluh i Yerusalem bani abad pawaluhkon sebelum
Masehi. Na ija goran Yesaya on ibuat humbani Bahasa Ibrani : Yeshayahu na artini “Penyelamatan
Yahweh”. Bani konteks Jesaya 41 on aima panorang bangsa Israel sanggah tarbuang
i Babel. Pambuangan Babel mambahen bangsa ai gabe pribadi na galek, mudah putus
asa, prustasi, goyah bani haporsayaonni, manggoluh tanpa arah pakon tujuan na
jelas, anjaha lang porsaya be bani Naibata sitompa sidea. Sebagai bangsa na
pinilih domma gagal sidea i lobeini Naibata, tapi kegagalanni bangsa on lang
mambahen gagal rencanani Naibata na mambahen sidea gabe bangsa na banggal.
Hatorangan Teks
Ayat
14, bani ayat on adong hata “ulang ho
mabiar”, marulak-ulak do isobut Naibata bani teks on bahkan bani ayat
sebelumni na gabe suatu pernyataan bahasa Naibata manjamin goluhni bangsani ai
agepe ibagas habuangan-parjabolonon sidea. Sebagai bangsa na tarbuang, ipausih
do sidea songon goya (LAI : Hai si ulat
Israel) pakon hulanan na etek-etek. Na ija goya ijon patuduhkon bangsa
Israel bahasa lang memiliki senjata aha pe laho mempertahankon hagoluhanni, ija
na gabe ciri-cirini aima hagalekon, lang margogoh, etek, lumat anjaha marianan
bani posisi sirendahan na gabe bangsa na tarbuang, na ija aha pe lang boi be
tarbahen sidea ampa maningon adong do na mangurupi/ marholongni uhur ase boi
manggoluh sidea. Artini, pitah sada mando paimaonni sidea aima idop uhur pakon
holong atei ni Naibata na mambere haluahon bani sidea. Naibata na berperan
sebagai aktor ibagas horja haluahon in tontu mangkasiholkon sada pemahaman
bahasani haluahon pakon pangurupion-Ni ai maningon marhataridahan do ai
marhitei na manggoluh bangsa in ibagas hapansingon. Artini adong efek humbani
haluahon marhitei na marubah ma cara goluhni sidea. Manggoluh ma bani aturanni
na palauahkon, manggoluhma bani harosuhni na mangurupi, seng manggoluh bani harosuhni
na ipaluah, artini ketaatan janah kesetiaan ibagas na mangasihi na paluahkon
ampa napagoluhkon in.
Ayat
15-16, Naibata berinisiatif mamberehon janah memperlengkapi gogoh ampa kuasa
bani bangsa na iurupi-Ni ai. Bani ayat on isobut Naibata mambere gogoh bani
bangsaNi laho manropukkon musuh ase gabe lapa-lapa anjaha mangerap sidea, dob
ai Naibata mambere malasni uhur ase marolob-olob bangsa-Ni in. isobut homa ijai
hata piarama, na mararti kuasa pakon
gogoh nabinereni Naibata in mambahen sidea margogoh laho mamihar atap pe
menampi (memisahkan, menyingkirkan atau membuang yang tidak dibutuhkan). Ase,
pangurupionni Naibata ai mambahen sidea marmalasni uhur, marolob-olob janah
mamuji-muji Naibata.
Ayat
17-18, ibagas hadoyukon ampa hasombuhonni bangsa ai, porlu do bani sidea sumber
hagoluhan aima na igambarhon songon bah. Horahon do sidea tapi seng jumpah
sidea bah, das na horah dilahni sidea. Sintong do bahasa horah do pargoluhan
anggo seng riap pakon Naibata. Doruh-doruh do sidea bani situasi na horah in janah
itangihon Naibata do sidea, artini sirsir do Tuhan laho mangurupi, pabosurhon
anjaha seng anjai tadingkonon-Ni bangsa-Ni in. on gabe sada jaminan anjaha gabe
padan penguatan do bani bangsa Israel bahasa na turut do Naibata mangidah
langsung keadaanni sidea ampa kebutuhanni sidea. Karya haluahon na irangkai
Naibata ai mareformasi keadaan na gersang ai gabe gok malasni uhur na ija
manciptahon goluh na baru, marpangarapan na baru anjaha ai igambarhon
marhiteihon bah na mardalan bani buntu-buntu, halimisan gabe tao janah tanoh na
dorging-dorging gabe hatubuhanni bah na berarti adong perubahan, masa depan,
pengharapan, pakon hagoluhan na baru aima goluh na lobih dear.
Ayat
19-20, isobut nahkonni Naibata do 7 hayu i halimisan aima: 1. Hayu Ares (aras :
hayu on mencapai 40 meter tinggini, dipakai membangun bait Salomo, bait sesudah
Pembuangan, rumah Daud; anjaha terkenal do hayu on halani kewangiannya); 2.
Tusam (penaga: pohon yang satu-satunya cukup besar untuk menyediakan kayu bagi
Kemah); 3. Sampinur (murad: pohon yang tingginya sampai 10 meter pohon yang
melambangkan kemurahan Ilahi, keadaan damai, biasanya pohon ini dibawa pada
pesta pondok daun); 4. Hayu Jetun (minyak: pohon Zaitun kecil); 5. Sampinur
(sanobar: daunnya selalu hijau sehingga melambangkan kesuburan, kayunya
digunakan untuk Bait Salomo); 6. Jabi-jabi (barangan: pohon yang tumbuh kokoh
dan tinggi serta beranting banyak); 7. Meranti (Cemara: tinggi sampai 7 meter,
daunnya selalu hijau dan pondok-pondok dalam pesta Pondok Daun dibuat dari
cemara). Pitu hayu on manggambarhon kesempurnaan karyani Naibata. Marhiteihon
gambaran hayu-hayu na banggal, kokok janah megah menjulang tinggi ai Naibata
lobihan hunjai, bahkan ia do sipanompa haganupan ai. Isobut bani ayat 20 ai
“ase ididah, itanda, iparuhurkon anjaha iartihon”, Naibata ijo mambere pasal
hasaksion kuasaNi, pambahenanNi ampa gogohNi. Bani LAI isobut “supaya semua
orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami…” artini bahat do
halak na mangidah tapi lang ibotohni aha na ididah ai. Naibata sihol ase
haganupan jolma mangidah janah mananda, mamparuhurkon janah magatusi bahasa
banggal tumang do holong ampa pambahenanni Naibata. Naibata do simada goluh on.
Na artini aima bahwa bangsa Israel/ hita jolma sadar bani hagoluhan on bahasa
goluh on lang milik ta sandiri tapi milikni Naibata do halani ai Pujion ampa
pasangaponta ma Naibata na mambere hagoluhan ampa haluahan hu batta.
Hahonaan
1. Ise
do na iurupi Naibata? Tontu na iurupi Naibata aima halak na porsaya Bani, na
porsaya bani bagah-bagahni haluahon pakon kuasani Tuhan. Buei do memang
peristiwa-peristiwa na terjadi i Negarata on aima na bueini peristiwa-peristiwa
mambahen hita mabiar, gobir, ampakon haru. Gok ni barita na mangkatahon bahasa
haganupan halak Kisten na adong i dunia on maningon ma imusnahkon. Hape humbani
na hinan pe dong do ai, parmulaan halak Kristen I dunia on domma adong ancaman
ai, sonai age das hubani panorang on bahkan mungkin sepanjang zaman, sadokah
dong halak Kristen, tapi sampai sadarion lang soh anjaha tambah do na porsaya
anjaha mangirikkon Jesus (bandingkon ayat 18-20). Anjaha ulang ma hita mabiar
ampakon haru, Mase? Halani adong do Tuhan na gabe hasomanta, Tuhan do na
mangurupi hita (Pilippi 4:6 “ulang ma
haru uhur nassiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoan
nasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih).
2. Naibata
na pansing dong do tong na laho mangurupi, mansarihon hita jolma anjaha ulang
ma hita mabiar bani hagoluhanta on, hatani Tuhan mangkatahon “Ulang mabiar, Ahu
do paluahkon ho”. Anjaha maningun do marusaha hita sonaha ase haporsayaonta ai
boi marot.
2.
Evangelium
Minggu, 17 Juni 2018
Teks
: 2 Petrus 3:1-13
Tema
Minggu : Paimahon Langit Pakon
Tanoh Nabaru
Doding : Hal. 373:1-2
Parlobeini
Surat on aima na
isurathon ni si Simon Petrus, sahalak humbani susian ni Tuhan Jesus (1:1).
Ibahen sidea homa surat 1 Petrus, na porlobei. Mase ilanjutkon use ase adong na
paduahon on?. Halani adong maksud pakon tujuan ni si Petrus aima na laho
“mamuhoi uhur na borsih” sonai homa “panandaion bani Kristus na sintong”.
Marhitei panandaion bani Kristus na sintong gabe sada kekuatan do ai laho
mandompakkon bagei sitaronon ampa kesulitan hidup na terjadi bani goluh on.
Kekuatan na humbani
Kristus ai mambahen hatoguhanni uhur ase ulang urah targoda/terpengaruh hubani
“guru-guru palsu”, na domma mambahen “penyusupan” atap pengaruhni bani panorang
ai. Hinorhinni ai Petrus mambahen golpa-golpa, sebagai hasoman na domma porsaya
bani Jesus ase totap waspada ulang urah taruyun/ terseret hubani kesesatan.
Ambahni ai homa, na paling ihasiholhon bani surat on aima ase boi totap
bertumbuh ibagas idop uhurni Naibata aima na marhiteihon ni panandaion na
sintong ibagas Tuhan Jesus.
Hatoranganni
Ayat
1-3, Mamuhoi Uhur na Borsih
Ibahen si Petrus sada
ungkapan “nasiam hinaholongan”. Na imaksud ijon aima “hasoman na riap manjalo
haporsayaon hubani Kristus”, na gabe alamat ni surat on. Ban panorang ai domma
mencari pengaruh para pengajar-pengajar sesat. Pangajarionni sidea menyangkal
bahwa Kristus roh paduahalihon. On ma ungkapan na isobut bani ayat 3b, na
manobut “na roh ma bani ari parpudi sipanrisai, na mansahapkon risa-risa, na
mambalosi hisap-hisapni sandiri”. Menyikapi situasi na sisongonon iporluhon do
uhur na borsih.
Ayat
4-7, Ija do Bagah-bagah Pasal Parroh-Ni ai?
Hata on aima sebagai
nada ejekan pakon maremehkon humbani pihak pangajarna kahou aima pasal
kebenaranni parousia. Bani zaman ai domma buei na marsungkun-sungkun bani pasal parrohni Jesus na
paduahalihon. Situasi ai mambahen buei
kuria na kahou anjaha bingung. Akibat ni ai buei ma na lang marpangarapan
sehingga terjadi ma kekacauan itongah-tongahni
sidea. Humbani pihak pengejek marsungkun, halani “dob matei
ompung-ompungta totap haganup songon humbani panompaonni dunia on”. Keadaan ni
dunia on lang dong ope berubah humbani nahinan. Sehingga ragu ma sidea, sintong
do Naibata mansarihon dunia on? Pola sungkun-sungkun na sonai ai ibalosi si
Petrus bahwa na ponop do bani sidea ibagas na sonai ai pingkiranni sidea.
Ayat
8-12, Sada ari bani Tuhan doskon Saribu Tahun anjaha saribu tahun doskon sada
ari.
Panorang lang pala na
gabe kunci utama bani Naibata laho patangkaskon holongNi hubani jolma. Halani
totap do ia mambuka labah haluahon hubani ise na ra mambalosi. Halani ai do ase
ihatahon ijon, “ulang ma ponop humbani nassiam”. Sihol manonjolhon bahwa
Naibata lang ibatasi waktu laho marhorja, tapi horja ni Naibata lang homa
iolos-oloskon atap horja na tarolos (bd. Habakuk 2:3). Bani na paiimahon parroh
ni Tuhan Jesus paduahalihon, dokah do menurut ari-ari ni jolma.
Jadi panorangni Tuhan do na gabe ukuran
na paimahon ai. Janah sedo na ipadokah-dokah Tuhan ari parrohni ai. Halani
anggo roh ma ari ni Tuhan ai, songon panangko do (Mat. 24:42-43).
Ayat
13, Paimahon Langit na Baru Pakon Tanoh na Baru, aima ianan hapintoron.
Panorang na ipasirsir
Tuhan hubanta aima ase goluhta on lambin pansing anjaha daulat. Hapansingon
ampa hadaulaton aima gabe syarat na mamasuki langit na baru pakon tanoh na
baru.
Hahonaonni
Ari ni Tuhan pasti
tarjadi, anjaha ibagas na paima-imahon do hita, halani seng na botoh antigan
panorangni ai. Ibagas na paimahon ai hita ase hatani Tuhan ma na gabe
sijolomanta ase pansing hita bani parroh-Ni na paduahalihon. Pakei hita ma
panorang na ibere ni Tuhan hubanta laho paima-imahon langit na baru pakon tanoh
na baru na pinasirsir ni Tuhan in hubanta ulang adong na hatadingan.
3. Evangelium Minggu, 22 Juli 2018
Teks
: 1 Raja-Raja
21:1-6
Topik
Mingguan : Pambobai Na Bulus Maruhur
Usul
Doding : Haleluya No.
372:1-2
Parlobeini
Bani sondahan on, buei
halak na pesimis bani jabatan halani gati tumang jabatan ai gabe alat laho
memperlakukan halak na legan sewenang-wenang. Ibagas proses na manorih
hakuasaon ai, jolma berubah gabe “Sinterklas”
na bujur uhur, rosuh mangurupi, peduli, sihol mamboan perubahan, berpihak
hubani na miskin atap pe bani halak na kesusahan, pakon na legan. Sanggah
hakuasaon atap pe jabatan ai domma idapot, maka haganupan sangat jauh berbeda
penerapanni bani masyarakat na ipimpinni. Halani aima buei masyarakat na muak
bani haganupan janji-janji manis na ihatahon halani lang sesuai bani aha na
ilahoi. Padahal janji adalah utang. Bahkan adong halak na mangkatahon “Itukan
cuma janji, janji dibuat untuk dilanggar”. padahal na gabe sahalak pemimpin,
seharusnya sahalak na bujur anjaha boi ijolom na gabe janji-janjini, adong
kesesuaian janji pakon penerapanni.
Teks on laho
mangarahkon hita mangidah sonaha mangidah jabatan binereni Naibata hubanta.
Sehingga, hita jolma lang gabe salah ibagas na bertindak. Jabatan aima
pasu-pasu ni Naibata na ititipkon bani halak na i haporsayaini. Halani jabatan
ai pasu-pasu, maka jabatan na ijalo hita ai boi gabe tarpasu-pasu halak na
legan.
Hatorangan
1. Jabatan (Kekuasaan) dipahami bukan
sebagai Posisi tapi Fungsi
Sasintongni jabatan
lang ipahami sebagai posisi tapi sebagai fungsi, artini ai maningon boi marguna
bani aha pe ai. Ahab pakon Isebel memahami bahasa jabatan Raja aima posisi
sitingginan naija sada halak pe lang boi manlawan janah mangatur raja. Si Ahab
domma salah mangarusi fungsini sebagai raja na idukung parinangonni. Bani ayat
7 Isebel menekan pakon pahotkon pikiranni si Ahab bahasa ia aima raja janah aha
pen a isurahonni pasti do boi dapotkononni. Ahab menginginkan ladang pohon
anggurni si Nabot halani ladang ai dohor hun istanani si Ahab anjaha laho
baenonni si Ahab holi ai gabe ianan panuan-nuanan atap gabe ianan panuanan
sayurni, janah ihatahon si Ahab ase ladang ni ai itukar pakon ladang anggur na
sidearan atappe marhitei pirak nasa arga ni pohonni ai. Tapi Nabot lang mambere
pohon anggurni ai halani si Nabot marprinsip anjaha marjanji bani keturunanni
bahasa lang boi ibere pohon anggur ai halani juma ai arta warisan turun-temurun
humbani nenek moyangni. Manringisma si Ahab halani hatani si Nabot, gabe lang
ra ia mangan janah ipaponop bohini dompak dinding. Ididah parinangonni ma
kekesalanni si Ahab janaha ipengaruhi ma pikiranni ase jabatanni ai na gabe
sahalak Raja ipakei ase boi idapotkonni na isurahonni ai.
Ketidakadilan somalni
muncul halani sada halak na sihol mandapotkon sesuatu dengan menghalalkan
segala cara. Jolma gati manghorjahon hal na lang jujur aima dengan kecurangan.
Kecurangan aima sada dalan pintas laho mandapotkon sura-sura na lang dear,
halani buei do halak manganggap bahwa murahan do mandapotkon sura-surani uhur
ai marhiteihon mambaen segala cara-cara na lang sintong, menghalalkan segalanya
bahkan membunuh ibandingkon mandapotkon sura-sura ai dengan kejujuran dan usaha
yang baik. Tapi anggo pemahamanta jabatan ai sebagai fungsi maka hita mangarusi
jabatan ai aima sibere-bereni Naibata. Anggo jabatan ai ibahen hita sebagai
posisi berarti hita manganggap dirita sebagai pengatur bani halak na sihol i
idangi hita terkhusus mangatur Naibata janah ianggap hita dirita sebagai halak
na mambotoh haganup pasal pangidangionta. Tapi anggo ibahen hita jabatan ai
sebagai fungsi mararti ma ai boi hita marguna bani halak na legan janah malas
ma uhurni Naibata mangidah hita halani bertanggung jawab do hape hita bani sibere-bereni
Naibata ai.
2. Pemimpin harus memilih penasehat
yang tepat
Bahat pemimpin politik
bahkan pemimpin Gereja yang gagal karena peran pasangannya yang tidak
terkendali dalam mempengaruhi pemimpinnya atap pe bahat halak na sebagai
penasehat aima pendamping pemimpin na mempengaruhi pikiran pemimpinnya. Usih
songon si Isebel parinangonni si Ahab na boi mangubah pikkiranni si Ahab. Raja
Ahab domma gati mandapot nasehat na lang sintong humbani si Isebel. Na ija
Isebel on aima sahalak na mantuhankon dewa Baal janah mambahen perencanaan na
laho mambunuh si Nabot. Adong piga-piga pemimpin na madabuh halani nasehat
humbani halak na dohor hubani. Sebagai pemimpin, hita maningon parlobei mencari
tau janah manangar hatani Naibata sebelum itangar hita hatani penasehatta bukan
berarti hita lang porsaya hubani.
Sebenarni Isebel sihol
ase uhurni paramangonni ai sonang, ibagas malasni uhur anjaha ulang ibagas
kekesalan. Ibagas na laho pamalaskon uhurni paramangonni ai Isebel mamakai
hakuasaonni paramangonni ai tanpa ibotohni. Bahkan tindakanni Isebel iluar
batas kuasani Raja Ahab. Itulis Isebel ma surat atas nama Ahab janah
imateraihon, itongoskon ma surat ai hubani pangintuai-pangintuai pakon halak na
sangap-sangap hasomanni si Nabot, na isini surat ai songon bani ayat 9-11.
Ibahen si Isebel ma marhiteihon cara na lang sintong padahal pangindoanni si
Ahab lang terlalu penting, memang Isebel ingin suaminya senang, tapi
pasonangkon hasomanta marhiteihon dalan na masambor hubani halak na legan aima
bentuk ketidakadilan na mambahen Naibata manggila. Halani ai ibere Naibata ma
bani si Ahab pakon Isebel hukuman aima marhitei Nabi Elia (ayat 17-29).
3. Menjadi Pemimpin yang Adil dan
Jujur
Haganupan halak
terutama orang yang dikucilkan, direndahkan menginginkan keadilan ibagas hagoluhanni.
Pitah halak na bujur ibagas kepemimpinan ni na boi mangkorjahon keadilan ibagas
goluhni. Keadilan ai boi ihorjahon sanggah ra hita mengesampingkon urusan
pribadi, kelompok, janah iutamahon hita ma kepentingan halak na legan na
mambutuhkon keadilan ai. Ahab dan Isebel aima contoh na buruk dari bagaimana
seorang pemimpin bertindak. Ahab sahalak Raja lang na gabe manjaga (melindungi)
warga ni, tapi gabe penindas janah i fitnah ni do warga ni ai ase dapotsi aha
na isurahon uhurni ai, bani ayat 13-14 Nabot igijiki bani batu anjaha matei.
Sanggah isungkun parinangonni mase malungun uhurni, lang ijawabni secara jujur.
Lang ihatahonni bahasa Nabot lang mambere ladang anggurni ai halani tanoh ai
aima tanoh warisan nenek moyangni. Sahalak pemimpin na buruk akan selalu
diingat untuk yang tidak baik. Tandani sahalak pemimpi na memiliki sikap na
adil ilobeini Naibata menurut Yesaya 11:1-9 adalah ketika ia berlaku jujur dan
benar. Setiap manusia pasti memiliki kemampuan untuk melakukan keadilan dan
kebenaran, karena keadilan dan kebenaran merupakan pemberian Tuhan.
Hahonaan
1.
Hita sebagai pelayan ni Naibata ibere
bani hita jabatan/kuasa aima na laho mangidangi halak na legan terkhususni laho
mangidangi Naibata, halani ai ibalosi hita ma ibagas uhurta masing-masing na
ija do ihorjahon hita jabatan na ibere Naibata ai ibahen hita sebagai posisi
atau sebagai fungsi.
2.
Tandani sahalak pemimpin aima memiliki
sikap na adil ilobeini Naibata, anjaha berlaku jujur dan benar.
3.
Salah sada strategi mambahen sada halak
pemimpin memiliki jiwa hasintongan sonai homa kejujuran aima ketika haganup
pihak ibere haporsayaon (mandat) laho manjolom kekuasaan anjaha bani na
manjolom horja ai boi ma ia mengendalihon diri ase ulang pitah mamingkirhon
keinginan sendiri tapi mengutamakan kepentingan halak na ipimpinni. Anggo domma
sonai tontu hasilni na ipimpin ai pe mengalami keadilan dan kebenaran sonai
homa kemakmuran anjaha totap mangandalhon Naibata.
IV.
Pencapaian
Sasaran-sasaran Pembinaan
Di
dalam pencapaian sasaran-sasaran penulis, sasaran-sasaran penelitian penulis
dapat tercapai karena adanya dukungan dari sasaran tersebut. Lansia menerima
dengan baik bagaimana penulis melakukan pelayanan. Adanya apresiasi dari
sasaran yang menerima pelayanan penulis di dalam perkumpulan Lansia. Pada saat
melakukan kebaktian Lapangan, Lansia sangat mengapresiasi ajaran-ajaran yang
diberikan oleh Penulis melalui gerak dan lagu maupun di dalam games yang
membuat Lansia menjadi tertawa dengan lepas.
Pembimbing
Lapangan penulis juga sangat membantu di dalam pengobservasian Penulis, dimana
Pembimbing Lapangan mengajarkan, mengingatkan dan mengevaluasi setiap pelayanan
dari Penulis. Pembimbing sangat membantu Penulis dan selalu membimbing penulis
dengan sangat baik. Namun di dalam melakukan Pelayanan tersebut, ada beberapa
hal yang sulit untuk dicapai penulis yaitu Pendekatan dengan Warga Jemaat.
Sulitnya meakukan pendekatan dengan warga jemaat dikarenakan kesibukan dari
warga jemaat dan hanya bisa berjumpa dengan Penulis pada saat melakukan
kebaktian-kebaktian kategorial dan kebaktian minggu.
V.
Pengembangan
Kepribadian dan Kerohanian
Di
dalam pelayanan pasti banyak hal yang terjadi diluar dari apa yang kita
perkirakan. Banyak hal yang penulis pelajari di dalam CP 1 ini, menguji mental,
ketahanan diri, keberanian, mengambil keputusan dan menilai seseorang. Dan yang
paling menantang ialah pada saat pelayanan ke pagaran yang cukup jauh memakan
waktu cukup lama lebih kurang satu jam dan yang paling utama ialah pelayanan di
Sermon. Pelayanan di sermon sangat menantang karena banyaknya Majelis Jemaat
memberi pertanyaan yang tujuannya untuk menguji pengetahuan dari para Fulltimer
dan banyak Majelis Jemaat yang tidak bertanggungjawab atas tugasnya sendiri dan
ada juga beberapa dari Majelis Jemaat yang tidak siap untuk mengerjakan
tugasnya. Dan juga yang menjadi tantangan yang sangat besar ialah saat
menghadapi Lansia. Dimana Lansia yang dihadapi berbeda-beda tipe dan juga
karakter, ada yang seperti kekanak-kanakan, ada yang sudah merasa paling dewasa
dan yang lainnya. Namun yang menjadi tantangan ialah saat menyampaikan firman
Tuhan haruslah dengan berhati-hati dan pelan. Dimana kebanyakan dari para
Lansia sudah menjadi pikun dan pelupa. Da hal ini sangat menguji kesabaran ke tahan
mental kita. Pada awalnya sempat hampir menyerah namun ternyata tantangan yang
dihadapi semakin membuat lebih bersemangat lagi di dalam melakukan Collegium
Patoral I ini.
Pribadi
kita menjadi lebih dibentuk lagi untuk belajar bersabar, lebih berani, tidak
mudah menyerah dan setia di dalam pelayanan dan yang paling utama ialah agar
lebih bersungguh-sungguh lagi di dalam melakukan pelayanan. Dan perlunya ada
kerelaan hati di dalam melayani di dalam pelayanan dan diluar pelayanan.
Perlunya juga sosialisasi yang lebih tinggi lagi.
VI.
Cita-Cita
setelah Tamat
Melalui
Collagium Pastoral I ini, banyak dampak yang sangat penting di dalam dunia
pelayanan yang nantinya akan saya geluti. Dimana melalui CP I ini,
pelajaran-pelajaran yang sangat berharga sangatlah banyak ditemukan yaitu
menjadi lebih berani tidak mudah menyerah, tidak mudah putus asa, tidak menjadi
lebih sepele, dan lain-lain. Hal-hal yang awalnya sangat kita tidak ketahui di
dalam dunia perkuliahan menjadi kita ketahui di dalam dunia pelayanan. Berbagai
macam tipe-tipe dari jemaat yang kelak akan dihadapi namun melalui Collagium
pastoral ini menjadi lebih mengenal dan mengetahui lagi bagaimana kelak
gambaran jemaat yang akan dihadapi di dunia pelayanan. Jadi melalui Collagium
pastoral ini, banyak sedikitnya penulis menjadi mengetahui bagaimana cara yang
cocok di dalam menghadapi jemaat sesuai dengan karakternya masing-masing dan
oleh karena ini masih merupakan awal diperlukan untuk lebih giat lagi di dalam
mempelajarinya dan juga menjadi sangat berharga untuk membantu di dunia
pelayanan nantinya.
Diperlukan
juga tindak lanjut yang harus dilakukan di dalam dunia pelayanan tersebut
setelah penulis melakukan Collagium Pastoral I yaitu, perlunya untuk lebih peka
terhadap jemaat, memperbaiki diri sendiri dari segi sikap, perbuatan, cara
berbicara sehingga lebih berkenan dihadpaan jemaat dan tidak membuat jemaat
menjadi tersinggung. Dan hal yang paling penting ialah perlunya lebih giat lagi
di dalam belajar tentang ilmu teologi sehingga penulis menjadi memiliki lebih
banyak lagi referensi di dalam menyampaikan firman Tuhan dan juga sermon
sehingga jemaat tidak menjadi salah mengartikan dan juga tersesat oleh
ajaran-ajaran yang hendak penulis sampaikan, sehingga jemaat juga semakin
banyak dan lebih rajin lagi di dalam mendalami perintah Tuhan dan mengenal
siapa itu Tuhan melalui firman-firman Tuhan yang disampaikan.
VII.
Kesimpulan
Oleh
karena berkat dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus sang kepala Gereja, saya dapat
menyelesaikan Collegium Pastoral I saya yang dimulai pada tanggal 30 Mei – 12
Agustus 2018 di GKPS Resort Sidikalang. Melalui Collagium Pastoral ini banyak
hal yang dipelajari dan pengalaman yang baru dihadapi oleh penulis yang pada
awalnya tidak diketahui dan dimengerti sama sekali. Namun melalui Collegium
Pastoral I ini, penulis diajarkan untuk lebih berani, tahan banting, tidak
mudah untuk putus asa, bersosialisasi, tidak mengeluh, memiliki sikap melayani
yang sungguh-sungguh, dan lebih percaya diri dan memperbaiki diri. Bahwa
ternyata pelayanan itu tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan tetapi
diperlukan kesungguhan hati dan kedisiplinan yang kuat sehingga di dalam
mengambil suatu keputusan maupun bertindak tidak menjadi sia-sia dan juga mampu
menghadapi semua rintangan yang ditemukan di dalam dunia pelayanan. Semoga
melalui Collagium Pastoral I ini pelajaran yang telah di dapat menjadi lebih
berarti lagi dan lebih dikembangkan lagi pada dunia pelayanan yang nantinya
akan digeluti oleh penulis.